Saturday, February 29, 2020

GARA - GARA KUNCI KETINGGALAN

SUHU DOMINO
6100GAME - Namaku Hendriansyah, biasa dipanggil Hendri. Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Pariwisata sambil bekerja di sebuah hotel bintang lima di Denpasar, Bali. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota Jember, Jawa Timur.


Saat itu aku tinggal di sebuah gang di pusat kota Jember. Di depan rumahku tinggalah seorang wanita, Nia Ramawati namanya, tapi ia biasa dipanggil Ninik. Usianya saat itu sekitar 24 tahun, karena itu aku selalu memanggilnya Mbak Ninik. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah departemen store di kotaku. Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron Sarah Vi, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang sebahu. Namun yang paling membuatku betah melihatnya adalah buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.

Keindahan tubuh Mbak Ninik tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. Bahkan jika Mbak Ninik memintaku mencium pantatnya akan kulakukan. Satu hal lagi yang membuatku betah melihatnya adalah bibirnya yang merah. Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.

Setiap pagi saat menyapu teras rumahnya, Mbak Ninik selalu menggunakan kaos tanpa lengan dan hanya mengenakan celana pendek. Jika ia sedang menunduk, sering kali aku melihat bayangan celana dalamnya berbentuk segi tiga. Saat itu penisku langsung berdiri dibuatnya. Apalagi jika saat menunduk tidak terlihat bayangan celana dalamnya, aku selalu berpikir, wah pasti ia tidak memakai celana dalam. Kemudian aku membayangkan bagaimana ya tubuh Mbak Ninik jika sedang bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap pagi, dan selalu penisku berdiri dibuatnya. Bahkan aku berjanji dalam hati jika keinginanku terkabul, aku akan menciumi seluruh bagian tubuh Mbak Ninik. Terutama bagian pantat, buah dada dan vaginanya, akan kujilati sampai puas.

Malam itu, aku pergi ke rumah Ferri, latihan musik untuk pementasan di sekolah. Kebetulan orang tua dan saudaraku pergi ke luar kota. Jadi aku sendirian di rumah. Kunci kubawa dan kumasukkan saku jaket. Karena latihan sampai malam aku keletihan dan tertidur, sehingga terlupa saat jaketku dipakai Baron, temanku yang main drum. Aku baru menyadari saat sudah sampai di teras rumah.

"Waduh kunci terbawa Baron," ucapku dalam hati. Padahal rumah Baron cukup jauh juga. Apalagi sudah larut malam, sehingga untuk kembali dan numpang tidur di rumah Ferri tentu tidak sopan. Terpaksa aku tidur di teras rumah, ya itung-itung sambil jaga malam.
"Lho masih di luar Hen.."
Aku tertegun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Ninik baru pulang.
"Eh iya.. Mbak Ninik juga baru pulang," ucapku membalas sapaannya.
"Iya, tadi setelah pulang kerja, aku mampir ke rumah teman yang ulang tahun," jawabnya.
"Kok kamu tidur di luar Hen."
"Anu.. kuncinya terbawa teman, jadi ya nggak bisa masuk," jawabku.
Sebetulnya aku berharap agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di rumahnya. Selanjutnya Mbak Ninik membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Sebab setelah dipaksa-paksa pintunya tetap tidak mau terbuka. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan. POKER ONLINE

"Kenapa Mbak, pintunya macet.."
"Iya, memang sejak kemarin pintunya agak rusak, aku lupa memanggil tukang untuk memperbaikinya." jawab Mbak Ninik.
"Kamu bisa membukanya, Hen." lanjutnya.
"Coba Mbak, saya bantu." jawabku, sambil mengambil obeng dan tang dari motorku.
Aku mulai bergaya, ya sedikit-sedikit aku juga punya bakat Mc Gayver. Namun yang membuatku sangat bersemangat adalah harapan agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di rumahnya.


"Kletek.. kletek.." akhirnya pintu terbuka. Aku pun lega.
"Wah pinter juga kamu Hen, belajar dari mana."
"Ah, nggak kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver," ucapku bercanda.
"Terima kasih ya Hen," ucap Mbak Ninik sambil masuk rumah.
Aku agak kecewa, ternyata ia tidak menawariku tidur di rumahnya. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Ninik keluar dan menghampiriku.
"Tidur di luar tidak dingin. Kalau mau, tidur di rumahku saja Hen," kata Mbak Ninik.
"Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja, sudah biasa kok, "jawabku basa-basi.
"Nanti sakit lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo."
Akhirnya aku masuk juga, sebab itulah yang kuinginkan.

"Mbak, saya tidur di kursi saja."
Aku langsung merebahkan tubuhku di sofa yang terdapat di ruang tamu.
"Ini bantal dan selimutnya Hen."
Aku tersentak kaget melihat Mbak Ninik datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.
"Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju," ujarku.
"Oh nggak pa-pa Hen, telanjang juga nggak pa-pa."
"Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa," ujarku menggoda.
"Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat ada di kamarku," kata Mbak Ninik sambil masuk kamar.

Aku tertegun juga saat menerima bantal dan selimutnya, sebab Mbak Ninik hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Ninik. Apalagi ia tidak mengenakan apa-apa lagi di dalam pakaian tidur tipis itu. Aku juga teringat ucapannya kalau selimut yang lebih hangat ada di kamarnya. Langsung aku menghampiri kamar Mbak Ninik. Ternyata pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Ninik tidur dan pakaiannya sedikit terbuka. Aku memberanikan diri masuk kamarnya.

"Kurang hangat selimutnya Hen," kata Mbak Ninik.
"Iya Mbak, mana selimut yang hangat," jawabku memberanikan diri.
"Ini di sini," kata Mbak Ninik sambil menunjuk tempat tidurnya.
Aku berlagak bingung dan heran. Namun aku mengerti Mbak Ninik ingin aku tidur bersamanya. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. Hal itu membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Ninik yang tertutup kain tipis itu.


"Sudah jangan bengong, ayo sini naik," kata Mbak Ninik.
"Eit, katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek, buka dong kan asyik," kata Mbak Ninik saat aku hendak naik ranjangnya.
Kali ini aku benar-benar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.
"Ouww, punyamu sudah berdiri Hen, kedinginan ya, ingin yang hangat," katanya.
"Mbak nggak adil dong kalau hanya aku yang bugil, Mbak juga dong," kataku.
"OK Hen, kamu mau membukakan pakaianku."
Kembali aku kaget dibuatnya, aku benar-benar tidak mengira Mbak Ninik mengatakan hal itu. Ia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan penis berdiri. Aku memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Ninik penisku sudah berdiri.


"Ayo bukalah bajuku," kata Mbak Ninik.
Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita bugil di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.

Setelah Mbak Ninik benar-benar bugil, tanganku segera melakukan pekerjaannya. Aku langsung meremas-remas buah dada Mbak Ninik yang putih dan mulus. Tidak cuma itu, aku juga mengulumnya. Puting susunya kuhisap dalam-dalam. Mbak Ninik rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu masih dilakukan dengan posisi berdiri.

"Oh, Hen nikmat sekali rasanya.."
Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Ninik. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Ninik. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Ninik yang merah.

"Hen, kamu ahli juga melakukannya, sudah sering ya," katanya.
"Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue," jawabku.
Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Ninik. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbak Ninik. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih meremas-remas pantat Mbak Ninik. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Ninik.


"Naik ranjang yuk," ucap Mbak Ninik.
Aku langsung menggendongnya dan merebahkan di ranjang. Mbak Ninik tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vagina Mbak Ninik. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Ninik rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Ninik menggeliat keasyikan hingga pahanya sedikit menutup. Aku terjepit diantara paha mulus itu terasa hangat dan nikmat.

"Masih belum puas menjilatinya Hen."
"Iya Mbak, punyamu sungguh asyik dinikmati."
"Ganti yang lebih nikmat dong."
Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Ninik yang agak menutup. Kuraba sebentar bulu yang menutupi vaginanya. Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Ninik.

"Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah.."
"Terus Hen, masukkan sampai habis.. ah.. ah.."
Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Ninik. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.
"Mbak Ninik.. Nikmaat.. oh.. nikmaatt seekalii.. ah.."
Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mbak Ninik semakin menggeliat keasyikan.
"Oh.. ah.. nikmaatt.. Hen.. terus.. ah.. ah.. ah.."

Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Ninik memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Ninik memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Ninik. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.

"Oh.. Mbak Ninik.. nikmaatt sekali.. hangat dan oh.."
Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremas-remas buah dada Mbak Ninik. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Ninik.
"Oh Hen punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah.."
"Punyamu juga nikmaat Mbaak.. ah.. oh.. ah.."
Mbak Ninik rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Ninik mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Ninik disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.


"Mbak Ninik.. Mbaakk.. Niikmaatt.."
"Eh.. ahh.. oohh.. Hen.. asyiikk.. ahh.. ennakk.. nikmaatt.."
Setelah dengan gerakan turun naik, Mbak Ninik melepas penisku. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Ninik kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.

"Hen, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih," kata Mbak Ninik.
Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.
"Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan," jawabku.
Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas vagina Mbak Ninik. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.

"Oh.. Aah.. Hen.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaatt Hen.. terus.. lebih keras Hen.."
"Mbak Ninik.. enak sekalii.. niikmaatt sekaalii.."
Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Ninik membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Ninik bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur.Mbak Ninik berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama.

"Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi.."
Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Ninik yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Ninik.
"Oh, Mbak Ninik.. Mbaak.. nikmat sekali deh.. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat.."
"Kamu juga Hen, penismu hebat.. hangat dan nikmat.."

Kami berpelukan di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.


"Kamu nggak sekolah Hen," tanya Mbak Ninik.
"Sudah terlambat, Mbak Ninik tidak bekerja."
"Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang.."
Kemudian Mbak Ninik pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Ninik tetap nikmat. Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Baron dan mengambil kunci rumahku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita.

Kini saat aku kuliah dan bekerja di Denpasar, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jember, aku selalu mampir ke rumah Mbak Ninik dan kembali menikmati permainan nikmat. Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Ninik, orang tuaku tidak tahu. Kubilang aku tidur di rumah teman SMA. Sekali lagi ini adalah kisah nyata dan benar-benar terjadi. SUHU DOMINO


BERMAIN DENGAN DUA SAUDARA TIRI KU YANG CANTIK

SUHU DOMINO
6100GAME - Ceritaku ini dimulai, waktu aku SMA kelas 3, waktu itu aku baru sebulan tinggal sama ayah tiriku. Ibu menikah dengan orang ini karena karena tidak tahan hidup menjanda lama-lama. Yang aku tidak sangka-sangka ternyata ayah tiriku punya 2 anak cewek yang cantik dan seksi habis, yang satu sekolahnya sama denganku, namanya Lusi dan yang satunya lagi sudah kuliah, namanya Riri. Si Lusi cocok sekali kalau dijadikan bintang iklan obat pembentuk tubuh, nah kalau si Riri paling cocok untuk iklan BH sama suplemen payudara.

LUSI

Sejak pertama aku tinggal, aku selalu berangan-angan bahwa dapat memiliki mereka, tapi angan-angan itu selalu buyar oleh berbagai hal. Dan siang ini kebetulan tidak ada orang di rumah selain aku dengan Lusi, ini juga aku sedang kecapaian karena baru pulang sekolah. "Lus! entar kalau ada perlu sama aku, aku ada di kamar," teriakku dari kamar. Aku mulai menyalakan komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku mulai dech surfing ke situs-situs porno kesayanganku, tapi enggak lama kemudian Lusi masuk ke kamar sambil bawa buku, kelihatannya dia mau tanya pelajaran. "Ben, kemaren kamu udah nyatet Biologi belom, aku pinjem dong!" katanya dengan suara manja. Tanpa memperdulikan komputerku yang sedang memutar film BF via internet, aku mengambilkan dia buku di rak bukuku yang jaraknya lumayan jauh dengan komputerku.

RIRI

"Lus..! nich bukunya, kemarenan aku udah nyatet," kataku. Lusi tidak memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku. "Lus.. kamu bengong aja!' kataku pura-pura tidak tahu. "Eh.. iya, Ben kamu nyetel apa tuh! aku bilangin bonyok loh!" kata Lusi. "Eeh.. kamu barusan kan juga liat, aku tau kamu suka juga kan," balas aku. "Mending kita nonton sama-sama, tenang aja aku tutup mulut kok," ajakku berusaha mencari peluang. Bener nich, kamu kagak bilang? katanya ragu. "Suwer dech!"kataku sambil mengambilkan dia kursi.

Lusi mulai serius menonton tiap adegan, sedangkan aku serius untuk terus menatap tubuhnya. "Lus, sebelum ini kamu pernah nonton bokep kagak?" tanyaku. "Pernah, noh aku punya VCD-nya," jawabnya. Wah gila juga nich cewek, diam-diam nakal juga. "Kalau ML?" tanyaku lagi. "Belom,"katanya, Tapi.. kalo sendiri sich sering. Wah makin berani saja aku, yang ada dalam pikiranku sekarang cuma ML sama dia. Bagaimana caranya si "Beni Junior" bisa puas, tidak peduli saudara tiri, yang penting nafsuku hilang. Melihat dadanya yang naik-turun karena terangsang, aku jadi semakin terangsang, dan batang kemaluanku pun makin tambah tegang. "Lus, kamu terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya,"tanyaku memancing. "Iya nic Ben, bentar yach aku ke kamar mandi dulu," katanya. Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih liat! kataku menunjuk ke arah celanaku. "Kasihanilah si Beni kecil, kataku. "Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak dech," katanya sambil meninggalkan kamarku. "Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup mulut dech, kataku memancing.

Dan ternyata tidak ia gubris, bahkan terus berjalan ke kamar mandi sambil tangan kanannya meremas-remas buah dadanya dan tangan kirinya menggosok-gosok kemaluannya, dan hal inilah yang membuatku tidak menyerah. Kukejar terus dia, dan sesaat sebelum masuk kamar mandi, kutarik tangannya, kupegang kepalanya lalu kemudian langsung kucium bibirnya. Sesaat ia menolak tapi kemudian ia pasrah, bahkan menikmati setiap permainan lidahku. "Kau akan aku berikan pengalaman yang paling memuaskan," kataku, kemudian kembali melanjutkan menciumnya.


Tangannya membuka baju sekolah yang masih kami kenakan dan juga ia membuka BH-nya dan meletakkan tanganku di atas dadanya, kekenyalan dadanya sangat berbeda dengan gadis lain yang pernah kusentuh. Perlahan ia membuka roknya, celanaku dan celana dalamnya. "Kita ke dalam kamar yuk!"ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil, "Terserah kaulah,  kataku, Yang penting kau akan kupuaskan." Tak kusangka ia berani menarik penisku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya. "Ben, kamu tiduran dech, kita pake 69 mau gak? katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.

Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dengan lidahku, sementara tanganku bermain di dadanya. Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya. "Jangan hentikan Ben.. Ach.. percepat Ben, aku mau keluar nich! ach.. ach.. aachh.. Ben.. aku ke.. luar," katanya berbarengan dengan menyemprotnya cairan kental dari vaginanya. Dankemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku.

"Lus, sekali lagi yah, aku belum keluar nich," pintaku. "Bentar dulu yach, aku lagi capek nich," jelasnya. Aku tidak peduli kata-katanya, kemudian aku mulai mendekati vaginanya. "Lus, aku masukkin sekarang yach," kataku sambil memasukkan penisku perlahan-lahan. Kelihatannya Lusi sedang tidak sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. Vagina Lusi masih sempit sekali, penisku dibuat cuma diam mematung di pintunya. Perlahan kubuka dengan tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya berhasil penisku masuk setengahnya, kira-kira 7 cm.

"Jangan Ben.. entar aku hamil!" katanya tanpa berontak. "Kamu udah mens belom?" tanyaku.
"Udah, baru kemaren, emang kenapa? katanya. Sambil aku masukkan penisku yang setengah, aku jawab pertanyaannya, "Kalau gitu kamu kagak bakal hamil. Ach.. ach.. ahh..! sakit Ben, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..! katanya berteriak nikmat. "Tenang aja cuma sebentar kok, Lus mending doggy style dech!" kataku tanpa melepaskan penis dan berusaha memutar tubuhnya. Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.

Ach.. a.. aa ach.. teriaknya. Sakit lagi Ben.. a.. aa.. ach..Tahan aja, cuma sebentar kok, kataku sambil terus bergoyang dan meremas-remas buah dadanya.

"Ben,. ach pengen.. ach.. a.. keluar lagi Ben.. katanya. Tunggu sebentar yach, aku juga pengen nich, balasku. "Cepetan Ben, enggak tahan nich," katanya semakin menegang. A.. ach.. aachh..! yach kan keluar. Aku juga Say.. kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setidaknya enam tembakan spermaku di dalam vaginanya.

Kucabut penisku dan aku melihat seprei, apakah ada darahnya atau tidak? tapi tenyata tidak. "Lus kamu enggak perawan yach, tanyaku. "Iya Ben, dulu waktu lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech,"jelasnya. "Ben ingat loh, jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja."Oh tenang aja aku bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi."Siapa sih yang bisa nolak Beni Junior  katanya mesra. GAME ONLINE

Setelah saat itu setidaknya seminggu sekali aku selalu melakukan ML dengan Lusi, terkadang aku yang memang sedang ingin atau terkadang juga Lusi yang sering ketagihan, yang asyik sampai saat ini kami selalu bermain di rumah tanpa ada seorang pun yang tahu, kadang tengah malam aku ke kamar Lusi atau sebaliknya, kadang juga saat siang pulang sekolah kalau tidak ada orang di rumah.

Kali ini kelihatannya Lusi lagi ingin, sejak di sekolah ia terus menggodaku, bahkan ia sempat membisikkan kemauannya untuk ML siang ini di rumah, tapi malangnya siang ini ayah dan ibu sedang ada di rumah sehingga kami tak jadi melakukan ini. Aku menjanjikan nanti malam akan main ke kamarnya, dan ia mengiyakan saja, katanya asal bisa ML denganku hari ini ia menurut saja kemauanku.

Ternyata sampai malan ayahku belum tidur juga, kelihatannya sedang asyik menonton pertandingan bola di TV, dan aku pun tidur-tiduran sambil menunggu ayahku tertidur, tapi malang malah aku yang tertidur duluan. Dalam mimpiku, aku sedang dikelitiki sesuatu dan berusaha aku tahan, tapi kemudian sesuatu menindihku hingga aku sesak napas dan kemudian terbangun.

"Lusi! apa Ayah sudah tidur?" tanyaku melihat ternyata Lusi yang menindihiku dengan keadaan telanjang. "kamu mulai nakal Ben, dari tadi aku tunggu kamu, kamu tidak datang-datang juga. kamu tau, sekarang sudah jam dua, dan ayah telah tidur sejak jam satu tadi," katanya mesra sambil memegang penisku karena ternyata celana pendekku dan CD-ku telah dibukanya. "Yang nakal tuh kamu, Bukannya permisi atau bangunin aku kek," kataku. "kamu tidak sadar yach, kamu kan udah bangun, tuh liat udah siap kok," katanya sambil memperlihatkan penisku. "Aku emut yach." Emutanya kali ini terasa berbeda, terasa begitu menghisap dan kelaparan. "Lus jangan cepet-cepet dong, kasian "Beni Junior dong! "Aku udah kepengen berat Ben! katanya lagi. Mending seperti biasa, kita pake posisi 69 dan kita sama-sama enak, kataku sembil berputar tanpa melepaskan emutannya kemudian sambil terus diemut. POKER ONLINE

Aku mulai menjilat-jilat vaginanya yang telah basah sambil tanganku memencet-mencet payudaranya yang semakin keras, terus kuhisap vaginanya dan mulai kumasukkan lidahku untuk mencari-cari klitorisnya. "Aach.. achh.." desahnya ketika kutemukan klitorisnya. Ben! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh..kamu juga makin pinter ngulum "Beni kecil, "kataku lagi. "Ben, kali ini kita tidak usah banyak-banyak yach, aa.. achh.." katanya sambil mendesah. "Cukup sekali aja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach.. katanya sambil menikmati jilatanku. "Tapi Ben aku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh.." katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari vaginanya.


"Kayaknya kamu harus dua kali dech!" kataku sambil merubah posisi. Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach, katanya lagi. "Bersiaplah akan aku masukkan ini sekarang," kataku sambil mengarahkan penisku ke vaginanya. "Siap-siap yach! "Ayo dech, katanya. Ach.. a.. ahh.." desahnya ketika kumasukkan penisku. "Pelan-pelan dong!"Inikan udah pelan Lus, kataku sambil mulai bergoyang. Lus, kamu udah terangsang lagi belon?tanyaku. "Bentar lagi Ben, katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.

"Sambil bercumbu dong Ben!" Tanpa disuruh dua kali aku langsung mncumbunya, dan aku betul-betul menikmati permainan lidahnya yang semakin mahir. Lus kamu udah punya pacar belom?tanyaku. Aku udah tapi baru abis putus, katanya sambil mendesah. Ben pacar aku itu enggak tau loh soal benginian, cuma kamu loh yang beginian sama aku."Ach yang bener?" tanyaku lagi sambil mempercepat goyangan. "Ach.. be.. ner.. kok Ben, a.. aa.. ach.. achh," katanya terputus-putus.
"Tahan aja, atau kamu mau udahan?" kataku menggoda. "Jangan udahan dong, aku baru kamu bikin terangsang lagi, kan kagak enak kalau udahan, achh.. aa.. ahh.. aku percepat yach Ben, katanya.

Kemudian mempercepat gerakan pinggulnya. "Kamu udah ngerti gimana enaknya, bentar lagi kayaknya aku bakal keluar dech," kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di ujung. "Achh.. ach.. bentar lagi nih."Tahan Ben! katanya sambil mengeluarkan penisku dari vaginanya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya. "Aku juga Ben, bantu aku cari klitorisku dong!" katanya menarik tanganku ke vaginanya. Sambil penisku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku dan.. "Achh.. a.. achh.. achh.. ahh.." desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya. "Aku juga Ben.." katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya. "Ach.. ah.. aa.. ach.." desahnya.

"Aku tidur di sini yach, nanti bangunin aku jam lima sebelum ayah bagun," katanya sambil menutup mata dan kemudian tertidur, di sampingku. Tepat jam lima pagi aku bangun dan membangunkanya, kemudian ia bergegas ke kamar madi dan mempersiapkan diri untuk sekolah, begitu juga dengan aku. Yang aneh siang ini tidak seperti biasanya Lusi tidak pulang bersamaku karena ia ada les privat, sedangkan di rumah cuma ada Mbak Riri, dan anehnya siang-siang begini Mbak Riri di rumah memakai kaos ketat dan rok mini seperti sedang menunggu sesuatu.


"Siang Ben! baru pulang? Lusi mana?" tanyanya. "Lusi lagi les, katanya bakal pulang sore," kataku, "Loh Mbak sendiri kapan pulang? katanya dari Solo yach?"Aku pulang tadi malem jam tigaan, katanya. "Ben, tadi malam kamu teriak sendirian di kamar ada apa?" Wah gawat sepertinya Mbak Riri dengar desahannya Lusi tadi malam. "Ach tidak kok, cuma ngigo," kataku sambil berlalu ke kamar. "Ben!" panggilnya, "Temenin Mbak nonton VCD dong, Mbak males nich nonton sendirian,"katanya dari kamarnya. "Bentar!" kataku sambil berjalan menuju kamarnya, "Ada film apa Mbak?" tanyaku sesampai di kamarnya. Liat aja, nanti juga tau, katanya lagi. "Mbak lagi nungguin seseorang yach?" tanyaku. "Mbak, lagi nungguin kamu kok,"katanya datar, "Tuh liat filmnya udah mulai."

"Loh inikan..?" kataku melihat film BF yang diputarnya dan tanpa meneruskan kata-kataku karena melihat ia mendekatiku. Kemudian ia mulai mencium bibirku. "Mbak tau kok yang semalam, katanya, "Kamu mau enggak ngelayanin aku, aku lebih pengalaman dech dari Lusi." Wah pucuk di cinta ulam tiba, yang satu pergi datang yang lain. "Mbak, aku kan adik yang berbakti, masak nolak sich," godaku sambil tangan kananku mulai masuk ke dalam rok mininya menggosok-gosok vaginanya, sedangkan tangan kiriku masuk ke kausnya dan memencet-mencet payudaranya yang super besar.

"Kamu pinter dech, tapi sayang kamu nakal, pinter cari kesempatan," katanya menghentikan ciumannya dan melepaskan tanganku dari dada dan vaginanya. "Mbak mau ngapain, kan lagi asyik?" tanyaku."Kamu kagak sabaran yach, Mbak buka baju dulu terus kau juga, biar asikkan?"katanya sambil membuka bajunya.

Aku juga tak mau ketinggalan, aku mulai membuka bajuku sampai pada akhirnya kami berdua telanjang bulat. "Tubuh Mbak bagus banget," kataku memperhatikan tubuhnya dari atas sampai ujung kaki, benar-benar tidak ada cacat, putih mulus dan sekal. Ia langsung mencumbuku dan tangan kanannya memegang penisku, dan mengarahkan ke vaginanya sambil berdiri. "Aku udah enggak tahan Ben," katanya. Kuhalangi penisku dengan tangan kananku lalu kumainkan vaginanya dengan tangan kiriku. "Nanti dulu ach, beginikan lebih asik."Ach.. kamu nakal Ben! pantes si Lusi mau,katanya mesra.

"Ben..! Mbak..! lagi dimana kalian?" terdengar suara Lusi memanggil dari luar. "Hari ini guru lesnya tidak masuk jadi aku dipulangin, kalian lagi dimana sich?"tanyanya sekali lagi. "Masuk aja Lus, kita lagi pesta nich," kata Mbak Riri. "Mbak! Entar kalau Lusi tau gimana?" tanyaku. "Ben jangan panggil Mbak, panggil aja Riri,"katanya dan ketika itu aku melihat Lusi di pintu kamar sedang membuka baju. "Ri, aku ikut yach! pinta Lusi sambil memainkan vaginanya. "Ben kamu kuat nggak?" tanya Riri. "Tenang aja aku kuat kok, lagian kasian tuch Lusi udah terangsang," kataku. "Lus cepet sini emut Beni Junior" ajakku.

Tanpa menolak Lusi langsung datang mengemut penisku. "Mending kita tiduran, biar aku dapet vaginamu," kataku pada Riri. "Ayo dech!" katanya kemudian mengambil posisi. Riri meletakkan vaginanya di atas kepalaku, dan kepalanya menghadap vagina Lusi yang sedang mengemut penisku. "Lus, aku maenin vaginamu," katanya. Tanpa menunggu jawaban dari Lusi ia langsung bermain di vaginanya.Permainan ini berlangsung lama sampai akhirnya Riri menegangkan pahanya, dan..
"Ach.. a.. aach.. aku keluar.."katanya sambil menyemprotkan cairan di vaginanya.

"Sekarang ganti Lusi yach," kataku. Kemudian aku bangun dan mengarahkan penisku ke vaginanya dan masuk perlahan-lahan. "Ach.. aach.." desah Lusi. "Kamu curang, Lusi kamu masukin, kok aku tidak? katanya. "Abis kamu keluar duluan, tapi tenang aja, nanti abis Lusi keluar kamu aku masukin, yang penting kamu merangsang dirimu sendiri, kataku. "Yang cepet dong goyangnya!" keluh Lusi. Kupercepat goyanganku, dan dia mengimbanginya juga. "Kak, ach.. entar lagi gant.. a.. ach.. gantian yach, aku.. mau keluar ach.. aa.. a.. ach..!" desahnya, kemudian lemas dan tertidur tak berdaya.

"Ayo Ben tunggu apa lagi!" kata Riri sambil mengangkang mampersilakan penisku untuk mencoblosnya.

"Aku udah terangsang lagi." Tanpa menunggu lama aku langsung mencoblosnya dan mencumbunya. "Gimana enak penisku ini?" tanyaku.

"Penis kamu kepanjangan," katanya, tapi enak!. "Kayaknya kau nggak lama lagi dech," kataku.
"Sama, aku juga enggak lama lagi," katanya, "Kita keluarin sama-sama yach!" terangnya. "Di luar apa di dalem?" tanyaku lagi. "Ach.. a.. aach.. di.. dalem.. aja.." katanya tidak jelas karena sambil mendesah. "Maksudku, ah.. ach.. di dalem aja.. aah.. ach.. bentar lagi.."Aku.. keluar.. ach.. achh.. ahh.. desahku sambil menembakkan spermaku. "Ach.. aach.. aku.. ach.. juga.." katanya sambil menegang dan aku merasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.


Akhirnya kami bertiga tertidur di lantai dan kami bangun pada saat bersamaan. "Ben aku mandi dulu yach, udah sore nich. "Aku juga ach," kataku. "Ben, Lus, lain kali lagi yach," pinta Riri. "Itu bisa diatur, asal lagi kosong kayak gini, ya nggak Ben!" kata Lusi. "Kapan aja kalian mau aku siap," kataku. "Kalau gitu kalian jangan mandi dulu, kita main lagi yuk!" kata Riri mulai memegang penisku.

Akhirnya kami main lagi sampai malam dan kebetulan ayah dan ibu telepon dan mengatakan bahwa mereka pulangnya besok pagi, jadi kami lebih bebas bermain, lagi dan lagi. Kemudian hari selanjutya kami sering bermain saat situasi seperti ini, kadang tengah malam hanya dengan Riri atau hanya Lusi. Oh bapak tiri, ternyata selain harta banyak, kamu juga punya dua anak yang siap menemaniku kapan saja, ohh nikmatnya hidup ini. SUHU DOMINO



HABIS DUGEM KU ENTOT TEMANKU

SUHU DOMINO
6100GAME - Perkenalkan Nama Saya Bernard. Saya adalah salah satu mahasiswa Ilmu Komputer Semester 4 di perguruan tinggi swasta di daerah jakarta barat..
Cerita ini adalah kisah nyata yang saya alami sendiri bersama teman saya dan kejadian ini terjadi 2 Tahun yang lalu..
2 thn yg lalu adalah masa2 SMA saya akan berakhir yaitu kelas 3 dan kata org masa2 SMA itu masa yg paling indah. Mungkin memang paling indah masa SMA masa dimana seorang beranjak dewasa mulai mengenal dunia luar, dunia gelap.. dunia gemerlap narkotika kejam memang kejam tp sangat mengasyikan..


Saya adalah orang yg cukup tertarik tentang dunia malam  dan seminggu sekali pasti datang ke salah 1 diskotik di jakarta awalnya sayapun di ajak oleh salah 1 teman saya, tp lama- lama ketagihan juga dan sedikit untuk menghilangkan stresss Singkat saja kami ber 5 merupa kan teman atau team dugem adi, dani, dono, n cicil yahh kami ber 5 memang cukup dekat dalam pertemanan seperti biasa malam minggu pun tiba n mulai mempersiapkan utk pesta tar mlm, dr permen karet, minyak angin,minyak sayur n segala jenis macamnya kata nya si biar "kenceng " on nya.

Setelah siap sayapun mulai menjemput sisil wow Dengan Rok Mini Putih yang menurut saya super pendek n tengktop putih dgn menggunakan topi putih dia siap bergoyang dalam hatiku..
"wahh nti mlm bakal panas ni.." Sing kat crt km sdh sampai table nice ntah sisil kmn biasa wanita slalu berkeliar an mencari barangnya sendiri akhir nya kami mulai party " ON" kenceng  dan pada jam 01.00 sisil dateng ke table dgn sempoyongan, ku papah dia sambil ku pegang pantatnya untuk memapah nya..
"bitch! Ternyata make g-string " dalem hatiku.. karena tidak ada belahan tali kolor saatku pegang pantat nya.. Setelah kupapah agar dia duduk ditem patku ternyata dia tdk mao n ingin ber goyang sambil bergoyang pantatnya yg sekel itu nempel ke Torpedoku Kata org kalo lg ON Torpedo gak bakal bs berdiri ternyata salah kalo kebawa nafsu ttp aja berdiri ON, kumulai tak sehat memi kirkan nafsu, nafsu kpd tmnnya sendiri.

Jam menunjukan pukul 03.00 Mulai sepi krn pd waktu itu bln puasa diskotik ttp lbh awal akhirnya aku mengajak te man2ku untuk bermlm dikostku sam bil melanjutkan acara tripingnya.. Sam pai dikost.. ternyata smua sdh lelah tdk ingin melanjutkan tripingnya.
Akhirnya memilih utk tdr ke 3 tmnku tdr dilantai n aku yg punya kost tdr di atas beserta sisil krn kmrku ini sangat sempit AC kost sengajaku kecilkan ke 26 drajat biar pd mrasa dingin Sisilpun mulai kedinginan n aku menawarkan msk kedlm badcoverku  Diapun msk jadi kami tdr didlm badcover yg sama.. ohh!! Pikiranku melayang.. bukan tdr  malah nafsu yg ada dibenaku Kulihat dia mulai terlelap Akhirnya kucoba me meluk pinggang dia ternyata diam sj lalu pelan2 tanganku kunaekan keatas sehingga tangan kiriku menindih payudara dia. POKER ONLINE

Dia masih diam saja.. jantungku terus
berdetak cpt tiba2 dia membalik meng hadap kearahku mungkin krn dingin ohh mukanya menghadapku kucium keningnya perlahan uh temanku yg se ksi akhirnya bisa menciumnya lalu ku
turunkan kebibir ehmm dia msh tetap diam ntah neken berapa dia mlm.
Tangaknku mulai trn meraba pantat nya aku sengaja krn ingin menjalajahi tbhnya perlahan2 Rok mininya kunaik an kumskan tanganku kedlm rok mini nya, kuraba pantatnya perlahan2.. Setelah puas.. Aku mulai naek keatas.. tanganku msk kedlm tangktopnya men cari pengait Branya.. dan membuknya..
jantungku berdetak cepat n akhirnya terbuka juga branya. stlh itu kudorong dirinya.. agar dia telentang.. lalu perlahan2.. tanganku mulai msk dari perut nya.. pln2 tanpa menyentuh perutnya.. n akhirnya . Kupegang payudaranya.. ohh.. begitu pas dgn tanganku.. didlm badcoverku, ku trs melakukan aksiku stlah puas meraba payudara sisil tang anku mulai nekat trn kebwh begitu mdhnya krn dia hanya menggunakan rok mini, lsg tersingkap begitu saja.. kuraba lsg ke pintu surganya

"oh Botakkk " aku suka vagina botak, stlh kutarik g-stringnya. kudapati vagina nya basah.. aku berpikir apa dia sadar atau tidak? lalu kucoba menghisap pu tingnya dr balik tengktop putihnya.. slurpp.. Ohh. Ku gesek2an kontolku di kakinya  sambil tanganku mencoba mencari celah klitorisnya..pikiranku mu lai melayang.. takut2 dia bangun.. dan
teman2ku bangun.. rusak semua pertemananku.. Rasanya ingin kumasukan jari ku ke dalam vaginannya.. tapi takut dia terbangun..
Aku trs menggesek jariku diklitorisnya.. sambil menghisap putting susunya dr balik tengtop putihnya.. n sesekali kuci um bibirnya saat tiba2 terbuka.. ohh " Tapi tiba2.. Tanganku ditepak dia "
"Ngapain lu nard, Kurang ajarr siall!! "Sorry2..!! gw kebawa nafsu.. barangnya
bkin horny.." (sambil berisik.. krn takut ke 3 temanku bangun )
" horny si horny.! Tp masa temen lu se ndiri lu embad.! Gila apa..!!"
"Iyah2!! Sorry2.. dah2 tidur …" Akhirnya sisil kembali tidur.. tapi kali ini mengha dap ke tembok.. dan pantatnya mengha dapku.. 1 jam berlalu.. aku mulai gelisah.. ku coba peluk dia dr belakang.. tdk ada perlawanan.. Ku coba berbisik ke dia..
"gw peluk lu boleh yah sil.. "
"yah dah gw jg msh dingin ni.!"
Akhirnya kupeluk dirinya lalu aku ber kata
"maafin gw yah sil.. gw kebawa nafsu.,  sambil ngomong di dekat telinganya..
"iyah2 udah tidur sana " krn ku pikir lampu hijau  akhirnya kucium leher nya "
"apaan si lu!!"
"Sorry2..!! Cuma ciuman biasa sie..!!" Sengaja torpedoku, kutempelkan dgn pantat nya.. pasti dia merasakan betapa tegak nya torpedoku..

"barang lu awasin tuh! Ganjel tau!" (sambil tetap berbisik)
"gpp gini aja.. gw gk ngapa2in de.."
"yah udah! Awas lu macem2.. !" Akhirnya sisil tidur lagi.. tp kali ini nafsuku makin menjadi.. Kuraba dada dia.. (bra nya masi blm dikaitkan..) uhh.. lalu kutarik rok blakangnya..
Karena sudah kepalang tanggung.. ku keluarkan torpedoku.. kujepit di antar
kedua kakinya.. lalu mulai ku gesekan
pelan2.. ! sambil ku cium lehernya
"ahh"! Luu begitu terus lama2 gw jd ikutan horny.. Masukin skrang aja udah!! Dah ngantuk gw.!"
"Wahhh!!" Hatiku bersorak kumasukan torpedoku ke dalam vaginanya..
"ouchh!! Pelan2 nard..!! ughh gede juga titid lu.."
"Dah msk blm sil.."
"udah2.. dah mentok ini.. goyang pelan2 nard.. takut pada bangun.. " Lalu kugo yangkan pantatku.. sambil kucium bi bir sisil.. ternyata dia membalas ciumanku  sambil tanganku memilin puting susunya..

ouchh nard..!!"
"Sstt..! tar pada bangun sil.!"
"uhhh cpt ! ouchhh nard gw mw keluar !!"
"sabarrr gw juga  gw keluarin dmn ni"
"di luar lah bego..!! lu mao gw hamilll hah..??"
"Ups..! sorry kirain lu dah makan pil apa gitu!"
"pala lu!! Uhhh.. ahhh ouch .Gw samp  peee " Ku rasakan basah di palkon ku..
ternyata dia dah keluar.. Dann..
"gwww jugaaa sil " Lalu kukeluarkan n kuarahkan keatas.. sehingga sperma ku nempel ditengktopnya..

"udah puas..??"
"udah2.. thanks yah!"
"skrg boleh tidur gw. ??"
"boleh2!"
"awas lu blg anak2.. jaga tuh bacot yah! Tar pada nagih mati gw. !"
"ok2!" pagi hari Semua dah pd bangun.. tinggal aku..
sisil juga dah bangun.. lagi merokok di
teras kostku..
"yg laen pada kemana sil.."
"noh di bawah.! Lg pada makan mie.. "oh.".
" gw pinjem anduk dong mau  mandi nie.."
"ohh noh ambil aj di lemari gw.. Diapun mandi dalam kamar kostku " (kamar kostku memiliki kamar mandi dalam..)
Saat dia mandi kucoba ketuk pintunya.
"sil..:
" kenapa..?" sambil buka pintu..
" gw  horny tolong coliin aja dnk.."
"coliin aja yah! Gk macem2..!"
"yah dah! Konci sono pintu lu tar pada masuk gaswat.."
"ok..!"
Akhirnya di coliin.. setelah.. dikocok 10 mnt tidak keluar2
"lama amat siii!! Keluarnya.. !"
"gw pegang badan lu yah biar cepet keluarnya. "
" haduh! Okeh2..!! toket aja! Gk pake bwh " Akhirnya gw memegang toketnya gw pilin2 putingnya "
"isep donk sill.. !"
"yah dah!.. " Akhirnya kuisap puting nya.. sambil menunduk menghisap payudaranya.. dan dia tetap mengocok torpedoku..
"uhhh.. oh...hh.. terus sil  ehmm " Ter nyata sisil juga horny.. krn dia tdk mw ML lagi  dia masukan kedlm mulut nya..
"my god!! Ohh!! Terus sil  ohhh !!" 5 mnt blm keluar2.. ternyata sisil mulai
merasa lelah Dan akhirnya dia beri kan vaginanya sekali lagi di pagi itu..

INI KISAH KU GIMANA KALAU KISAH MUU ?? hhheheheh  SUHU DOMINO

Friday, February 28, 2020

KAKAK KELAS EKSEBISIONIS

SUHU DOMINO
6100GAME - Oiya perkenalkan dulu, namaku Deri dan sekarang duduk di kelas 1 SMA di sebuah SMA negeri yang sering dipilih untuk mengirim tim paduan suara untuk hari-hari besar. Meskipun aku tidak terlalu suka menyanyi tapi aku sering ikut karena sering dapat makanan dan uang saku heheh. Bonusnya lagi, tim paduan suara selalu terdiri dari lebih banyak cewek, jika ada 150 anggota tim padus maka rata-rata anggota ceweknya ada 100an. Nah saat waktu latihan lah saatnya cuci mata juga.


Hari jumat itu aku memulai hari dengan mata yang sangat berat, semalaman aku begadang karena hari ini masuk agak siang dikarenakan itu mengikuti latihan paduan suara untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Seperti biasa aku berlatih di sebuah gedung dekat sekolahku bersama sekolah lain, aku pergi membawa motor bebekku dan setelah sampai dan memarkirkan motorku aku melihat sebuah buku jatuh di parkiran, aku yakin itu buku milik cewek yang sedang berjalan sendirian tak jauh dari letak buku yang jatuh itu. Dengan niat membantu aku mengambil buku itu dan kuberikan kepada cewek itu, ternyata dia adalah kakak kelasku sendiri. Namanya Diba, dia salah satu kakak kelas 2 idolaku. Bagaimana tidak, wajahnya yang sangat cantik, baik, dan sedikit 'nakal' dan lekuk tubuhnya yang terlihat jelas karena seragamnya yang ukuranya terlalu kecil baginya, membuatku tak pernah berhenti membayangkanya tanpa seragam.

"Terimakasih ya dekk" dia tau aku adik kelasnya karena melihat dari motif dasiku "sama sama kak" aku jawab dengan sedikit kaku, mungkin aku berlebihan tetapi aku menjadi lebih kaku lagi saat dia berkata "Btw nama kamu siapa ?kamu padus kan dek? he aku gatau tempat latianyaa looh temenin anterin yaaa kamu tau kan?" "eh iya, iyaa gapapa. Namaku deri kak dibaa" aku jawab dengan gugup "eh udah tau namaku ya bagus lah" dia menjabat tanganku dengan kelembutan tanganya yang putih mulus sampai-sampai aku sedikit merinding.


"Yaudah ayo kamu duluan" kemudian aku berjalan duluan tanpa tau dia sedang berhenti, kak diba memanggilku "Oi dek, tunggu" JEDAR jantungku berdegup 2 kali lebih kencang dari biasanya melihat kak diba yang membusung membetulkan tali sepatunya, bagaimana tidak? aku dihadapkan dengan pemandangan belahan dada kak diba yang cukup besar dan dibungkus bra warna merah muda berenda yang sangat seksi "iiya" aku mulai tidak fokus dan membayangkan hal yang aneh2 sambil berjalan menuju tempat latihan.

 Tak terasa aku sudah sampai ditempat latian, setelah kak abida mengucapkan terima kasih, aku mengambil posisi di barisan nada tenor yang bersebalahan dengan nada alto, aku yang berada di pinggir barisan dengan tujuan bersebalahan dengan barisan cewek dikejutsenangkan dengan adanya kak diba di sebelah ku.

Setelah itu guru kami menyuruh alto dan tenor berhadap-hadapan. Aku tidak sadar menit-menit itu adalah menit-menit paling membahagiakan bagi diriku. Saat aku telah menghadap alto, aku terkejut, jantungku berdegup lebih kencang lagi saat aku melihat celana dalam warna putih polos di antara paha-paha mulus kak diba yang sedang membetulkan roknya aku terpaku dan pura-pura tidak lihat. Dan gilanya lagi dia tersenyum padaku seperti baru mengerjai seseorang.

Tak lama setelah itu dia lagi-lagi membetulkan posisi roknya dan membuatku melotot melihat celana dalamnya yang bersih diantara paha mulus itu. Hal itu terulang terus, dan selalu diakhiri dengan senyuman kak diba yang nakal. Hal itu sangat menggangguku sampai membuatku dimarahi oleh guru pelatih karena diam saat waktunya bernyanyi saking fokusnya aku menunggu dan melihat dalaman putih kak diba.

Jam latihan telah usai, aku sangat lemas tak fokus dengan penisku yang tegak dari tadi "Dek, maaf ya dimarahi. Sebagai gantinya ayo ke rumahku deket sini kok aku kasih ice cream" hah? ice cream, aku bingung dalam hatiku kenapa dia minta maaf, apa mungkin karena tadi memang sengaja menggodaku? "Ok lah" aku menjawab, tak mungkin aku menolak ajakan gadis secantik itu. Aku menuju rumahnya dengan motorku sendirian karena dia juga menbawa motor, ternyata rumahnya memang dekat, aku dipersilahkan masuk dan melihat2 sekeliling mencari orang tuanya untuk ijin masuk "masuk saja rumahku kosong kok" aku dikejutkan tapi juga senang hatiku mendengarnya membuat penisku yang dari tadi tegang tak tidur2. POKER ONLINE

"Es sirup mau ?" dia menawariku minuman "Iya boleh kak" "Yaudah ambil kulkas aku mau mandi dulu" dia berkata sambil menunjuk dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi. Setelah dia masuk kamar mandi aku pun menuju dapur untuk mengambil sirup di kulkas. Sekali lagi aku dikejutkan "Der boleh minta tolong gak? sabunin belakangku dong" Kak diba keluar dari kamar mandi sambil memakai handuk pendek yang membuat belahan dan paha putih mulusnya terlihat jelas olehku, aku yang saat itu sedang menuang es sirup hampir menjatuhkan gelas karena salah tingkah, seperti budaknya aku meng iya kan permintaanya.

Aku masuk ke kamar mandi dengan penuh rasa senang dan bingung, kak diba yang aku yakin hanya akan menjadi bayangan kotorku saja melepas handuknya dan duduk di kursi pendek dengan membelakangiku, aku dapan melihat seluruh tubuhnya yang putih dan sintal itu, dadanya yang cukup besar dari belakang dan pantatnya yang membuat celanaku seakan mau meledak terpampanh jelas di depanki"itu sabunya tolong yaa" aku mulai mengambil sabun cair dan mengoleskanya ke tanganku yang berkeringat dingin "cepetann" kak diba menyuruhku segera menyabuni bagian belakangnya. Dengan sedikit gemetaran aku dengan pelan-pelan menyabuninya dari bagian pundaknya sampai ke bawah, aku masih belum berani dan masih menahan nafsuku saat dia tiba-tiba membalikan badan dan memamerkan tubuh indahnya dari depan, kulihat puting pink nya dan vaginanya yang hanya ditumbuhi sedikit bulu.

Aku membeku saat itu, "Eh kamu kok keringetan, mandi juga yuk" kata-kata yang kunantikan datang, aku segera membuka baju dan celanaku yang membuat penisku yang tegang menyumbul dengan semangat membuat kak diba sedikit terpaku melihatnya "kakk. boleh gantiaan" aku mulai nakal, dia hanya diam dan mengambil sabun, perlahan dia mulai menyabuni dadaku sambil melihat mataku yang melihat payudaranya.

Semakin lama dia semakin turun dan tiba di penisku yang sudah sangat tegang, dia mulai menggosok-nggosok penisku sekitar 3 menitan sebelum spermaku muncrat ke tanganya "wah udah keluar, aku kan belummm. Ke kamar yuk" kami berdua membilas tubuh dan kak diba menuntunku dengan tanpa pakaian ke kamarnya di lantai dua.


"Sekarang gantian bikin aku orgasm" "siaaappp" kutiru adegan2 di film bokep yanh biasa kulihat, ku peluk dia dan kuciumi bibirnya yang lembut, aku cukup berpengalaman kalau masalah ciuman, setelah itu kutidurkan dia dan kuciumi leher dan semakin turun kebawah. Kuciumi dan kuemuti payudaranya agak lama "ehmm mmm terus derr, kamu pinter banget" aku yang baru pertama kali ini tersanjung dan meneruskan ciumanku ke perutnya, tanganku yang sebelumnya menganggur sekarang meremas-remas susunya yang cukup besar dan empuk. Mulutku sudah sampai ke klitorisnya yang sudah menegang, kujilati dan sedikit kugigit sampai membuat dia menggelinjang, aku mulai menjilati vaginanya yang bewarna coklat kemerahan dan berbau wangi dengan semangat sampai membuat penisku yang tadi sudah keluar cukup banyak menegang lagi. "Eh udah keras lagi tuh, masukin dong" bagaikan kata-kata surga kalimat itu terdengar, aku melebarkan kakinya dan mulai memasukan penisku kedalam vaginanya, aku agak kesulitan dan kak diba membantuku. jlebb, kurasakan darah mengalir dengan cepat diotakku.


Tak perlu bertele-tele aku memaju mundurkan penisku di lubang vaginanya yang masih sempit itu meskipun tak menunjukan tanda keperawanan "terus der mhhmmm" semakin cepat gerakanku, tangan kiriku juga meremas-remas susunya dan setelah beberapa menit kami berganti posisi dengan posisi WOT dia memasukkan penisku ke vaginanya dan mulai melakukan gerakan dengan cepat "kakk" aku berkata dengan suara nikmat "gapapa keluarin didalem" dia mengerti kalau aku mau keluar, dan tanpa berpikir kupercepat gerakanku dan crottt, pejuku keluar dengan deras di vaginanya yang sudah basah sebelumnya. "Makasih ya kak, ini pertamakaliku yang takkan kulupa" Aku berterimakasih kepadanya "eh pertama? bohong ah udah pinter gitu" dia tersenyum sembari memakai kemeja, aku masih terbaring di kasur kamarnya masih tidak percaya hanya diam saja.

Sejak saat itu aku jadian denganya, tentunya saat ortunya tidak ada dirumah kita selalu berhubungan seks secara liar. Kadang juga gantian dirumahku. Yang penting aku bisa menikmatinya. 6100GAME



KENANGAN DI KAMPUS

SUHU DOMINO
6100GAME - Sore itu aku baru pulang dari rumah temanku. Karena perjalanan pulang melewati kampusku, maka sekalian aku menyempatkan diri untuk mampir ke sana dengan tujuan melihat nilai UTS-ku dan mencatat jadwal SP (Semester Pendek). Kumasuki halaman kampus dan kuparkirkan sepeda motor ku. Saat itu waktu telah menunjukkan jam 17.35, di tempat parkir pun hanya terlihat 3-4 kendaraan. Aku segera memasuki gedung fakultasku, di sana lorong-lorong sudah gelap hanya diterangi beberapa lampu downlight, sehingga suasananya remang-remang, terkadang timbul perasaan ngeri di gedung tua itu sepertinya hanya aku sendirian, bahkan suara, langkah kakiku menaiki tangga pun menggema. Akhirnya sampai juga aku di tingkat 4 dimana pengumuman hasil ujian dan jadwal SP dipasang.


Ketika aku sedang melihat hasil UTS-ku dari lantai bawah sekonyong-konyomg terdengar langkah pelan yang menuju ke sini. Sadar atau tidak kurasakan bulu kudukku berdiri dan membayangkan makhluk apa yang nantinya akan muncul. Ah konyol, kubuang pikiran itu jauh-jauh, hantu mana mungkin terdengar bunyi langkahnya. Suara langkah itu makin mendekat dan akhirnya kulihat sosoknya, oohh, ternyata lain dari yang kubayangkan, yang muncul ternyata seorang gadis cantik. Aku pun mengenalnya walaupun tidak kenal dekat, dia adalah mahasiswi yang pernah sekelas denganku dalam salah satu mata kuliah, namanya Yuli, orangnya tinggi langsing, pahanya jenjang dan mulus, buah dadanya pun membusung indah, kuperkirakan ukurannya 34B, dipercantik dengan rambut panjang kemerahan yang dikuncir ke belakang dan wajah oval yang putih mulus. Dia juga termasuk salah satu bunga kampus.

"Hai.. sore, mau lihat nilai ya?" tanyaku berbasa-basi.
"Iya, kamu juga ya?" jawabnya dengan tersenyum manis.
Aku lalu meneruskan mencatat jadwal SP, sementara dia sedang mencari-cari NRP dan melihat hasil ujiannya.
"Sori, boleh pinjam bolpoin dan kertas? gua mau catat jadwal nih," tanyanya.
"Ooo, boleh, boleh gua juga udah selesai kok," aku lalu memberikannya secarik kertas dan bolpoinku.
"Eh, omong-omong kamu kok baru datang sekarang malam-malam gini, nggak takut gedungnya udah gelap gini?" tanyaku.
"Iya, sekalian lewat aja kok, jadi mampir ke sini, kamu sendiri juga kok datang jam segini?"
"Sama nih, gua juga baru pulang dari teman dan lewat sini, jadi biar sekali jalanlah."


Kami pun mulai mengobrol, dan obrolan kami makin melebar dan semakin akrab. Hingga kini belum ada seorang pun yang terlihat di tempat kami sehingga mulai timbul pikiran kotorku terlebih lagi hanya ada sepasang pria dan wanita dalam tempat remang-remang. Aku mulai merasakan senjataku menggeliat dan mengeras. Kupandangi wajah cantiknya, wajah kami saling menatap dan tanpa sadar wajahku makin mendekati wajahnya. Ketika semakin dekat tiba-tiba wajahnya maju menyambutku sehingga bibir kami sekarang saling berpagutan. Tanganku pun mulai melingkari pinggangnya yang ramping. Sekarang mulutnya mulai membuka dan lidah kami saling beradu, rupanya dia cukup ahli juga dalam berciuman, nampaknya ini bukan pertama kalinya dia melakukannya. Wangi parfum dan desah nafasnya yang sudah tidak beraturan meningkatkan gairahku untuk berbuat lebih jauh, tanganku kini mulai turun meremas-remas pantatnya yang montok dan berisi, dia juga membalasnya dengan melepas kancing kemejaku satu persatu. Tiba-tiba aku sadar sedang di tempat yang salah, segera kulepas ciumanku.

"Jangan di sini, gua tau tempat aman, ayo ikut gua!"
Kuajak dia ke lantai 3, kami menelusuri koridor yang remang-remang itu menuju ke sebuah ruangan kosong bekas ruangan mahasiswa pecinta alam, sejak team pecinta alam pindah ke ruang lain yang lebih besar ruangan ini dikosongkan hanya untuk menyimpan peralatan bekas dan sering tidak dikunci. Kubuka pintu dan kutekan saklar di tembok, ruangan itu hampir tidak ada apa-apa, hanya sebuah meja dan kursi kayu jati yang sandarannya sudah bengkok, beberapa perkakas usang, dan sebuah matras bekas yang berlubang. POKER ONLINE

Segera setelah tombol kunci kutekan, kudekap tubuhnya yang sedang bersandar di tepi meja. Sambil berciuman tangan kami saling melucuti pakaian masing-masing. Setelah kulepas tank top dan branya, kulihat tubuh putih mulus dengan payudara kencang dan putingnya yang kemerahan. Saat itu aku dan dia sudah topless tinggal memakai celana panjang saja. Kuarahkan mulutku ke dada kanannya sementara tanganku melepas kancing celananya lalu mulai menyusup ke balik celana itu. Kurasakan kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus dan sudah becek oleh cairan kenikmatan. Puting yang sudah menegang itu kusapu dengan permukaan kasar lidahku hingga dia menggelinjang-gelinjang disertai desahan. Dengan jari telunjuk dan jari manis kurenggangkan bibir kemaluannya dan jari tengahku kumainkan di bibir dan dalam lubang itu membuat desahannya bertambah hebat sambil menarik-narik rambutku.

Akhirnya dengan perlahan-lahan kuturunkan celana beserta celana dalamnya hingga lepas. Kubuka resleting celanaku lalu kuturunkan CD-ku sehingga menyembullah senjata yang dari tadi sudah mengeras itu. Tangannya turut membimbing senjataku memasuki liang vaginanya, setelah masuk sebagian kusentakkan badanku ke depan sehingga dia menjerit kecil. Aku mulai menggerakkan badanku maju mundur, semakin lama frekuensinya semakin cepat sehingga dia mengerang-erang keenakan, tanganku sibuk meremas-remas payudara montoknya, dan lidahku menjilati leher dan telinganya. Aku terus mendesaknya dengan dorongan-dorongan badanku, hingga akhirnya aku merasakan tangannya yang melingkari leherku makin erat serta jepitan kedua pahanya mengencang. Saat itu gerakanku makin kupercepat, erangannya pun bertambah dahsyat sampai diakhiri dengan jeritan kecil, bersamaan dengan itu kurasakan pula cairan hangat menyelubungi senjataku dan spermaku mulai mengalir di dalam rahimnya. Kami menikmati klimaks pertama ini dengan saling berpelukan dan bercumbu mesra.

Tiba-tihba terdengar suara kunci dibuka dan gagang pintu diputar, pintu pun terbuka, ternyata yang masuk adalah Pak Ayip, kepala karyawan gedung ini yang juga memegang kunci ruangan, orangnya berumur 50-an keatas, rambutnya sudah agak beruban, namun badannya masih gagah. Kami kaget karena kehadirannya, aku segera menaikkan celanaku yang sudah merosot, Yuli berlindung di belakang badanku untuk menutupi tubuh telanjangnya.

"Wah, wah, wah saya pikir ada maling di sini, eh.. ternyata ada sepasang kekasih lagi berasik ria!" katanya sambil berkacak pinggang.
"Maaf Pak, kita memang salah, tolong Pak jangan bilang sama siapa-siapa tentang hal ini," kataku terbata-bata.
"Hmmm... baik saya pasti akan jaga rahasia ini kok, asal..."
"Asal apa Pak?" tanyaku.
Orang tua itu menutup pintu dan berjalan mendekati kami.
"sal saya boleh ikut merasakan si Mak ini, he.. he... he...!" katanya sambil terus mendekati kami dengan senyum mengerikan.
"Jangan, Pak, jangan!"

Dengan wajah pucat Yuli berjalan mundur sambil menutupi dada dan kemaluannya untuk menghindar, namun dia terdesak di sudut ruangan. Kesempatan itu segera dipakai Pak Ayip untuk mendekap tubuh Yuli. Dia langsung memegangi kedua pergelangan tangan Yuli dan mengangkatnya ke atas. "Ahh.. jangan gitu Pak, lepasin saya atau... eeemmmhhh...!" belum sempat Yuli melanjutkan perkataannya, Pak Ayip sudah melumat bibirnya dengan ganas. Sekarang Yuli sudah mulai berhenti meronta sehingga tangan Pak Ayip sudah mulai melepaskan pegangannya dan perlahan-lahan mulai turun ke payudara kanan Yuli lalu meremas-remasnya dengan gemas. Entah mengapa daritadi aku hanya diam saja tanpa berbuat apa-apa selain bengong menonton adegan panas itu, sangat kontas nampaknya Yuli yang berparas cantik itu sedang digerayangi oleh Pak Ayip yang tua dan bopengan itu, seperti beauty and the beast saja, dalam hati berkata, "Dasar bandot tua, sudah ganggu acara orang masih minta bagian pula."

Ciuman Pak Ayip pada bibir Yuli kini mulai merambat turun ke lehernya, dijilatinya leher jenjang Yuli kemudian dia mulai menciumi payudara Yuli sambil tangannya mengobok-obok liang vagina Yuli. Diperlakukan seperti itu Yuli sudah tidak bisa apa-apa lagi, hanya pasrah sambil mendesah-desah, "Pak... aaakhh.. jangan.. eeemmhh... sudah Pak!" Setelah puas "menyusu" Pak Ayip mulai menjelajahi tubuh bagian bawah Yuli dengan jilatan dan ciumannya. Setelah mengambil posisi berjongkok Pak Ayip mengaitkan kaki kanan Yuli di bahunya dan mengarahkan mulutnya untuk mencium kemaluan yang sudah basah itu sambil sesekali menusukan jarinya. Sementara Pak Ayip mengerjai bagian bawah, aku melumat bibirnya dan meremas buah dadanya yang montok itu, putingnya yang sudah tegang itu kupencet dan kupuntir.


Masih tampak jelas warna kemerahan bekas gigitan dan sisa-sisa ludah pada payudara kirinya yang tadi menjadi bulan-bulanan Pak Ayip. Tak lama kemudian kurasakan dia mencengkram lenganku dengan keras dan nafasnya makin memburu, ciumannya pun makin dalam. Rupanya dia mencapai orgasme karena oral seks-nya Pak Ayip dan kulihat Pak Ayip juga sedang asyik menghisap cairan yang keluar dari liang senggamanya sehingga membuat tubuh Yuli menegang beberapa saat dan dari mulutnya terdengar erangan-erangan yang terhambat oleh ciumanku. Sekarang aku membuat posisi Yuli menungging di matras yang kugelar di lantai. Kesetubuhi dia dari belakang, sambil meremas-remas pantat dan payudaranya. Pak Ayip melepaskan pakaiannya hingga bugil, kemudian dia berlutut di depan wajah Yuli. Tanpa diperintah Yuli segera meraih penis yang besar dan hitam itu, mula-mula dijilatinya benda itu, dikulumnya buah pelir itu sejenak lalu dimasukkannya benda itu ke mulutnya. Pak Ayip mendengus dan merem melek kenikmatan oleh kuluman Yuli, dia menjejali penis itu hingga masuk seluruhnya ke mulut Yuli.

Yuli pun agak kewalahan diserang dari 2 arah seperti ini. Beberapa saat kemudian Pak Ayip mengeluarkan geraman panjang, dia menahan kepala Yuli yang ingin mengeluarkan penisnya dari mulutnya, sementara aku makin mempercepat goyanganku dari belakang. Tubuh Yuli mulai bergetar hebat karena sodokan-sodokanku dan juga karena Pak Ayip yang sudah klimaks menahan kepalanya dan menyeburkan spermanya di dalam mulut Yuli, sangat banyak sperma Pak Ayip yang tercurah sampai cairan putih itu meluap keluar membasahi bibirnya, jeritan klimaks Yuli tersumbat oleh penis Pak Ayip yang cukup besar sehingga dari mulutnya hanya terdengar, "Emmpphh.. mmm.. hmmpphh..." tangannya menggapai-gapai, dan matanya terbeliak-beliak nikmat.

Kemudian Pak Ayip melepas penisnya dari mulut Yuli, lalu dia berbaring telentang dan menyuruh Yuli memasukkan penis yang berdiri kokoh itu ke dalam vaginanya. Sesuai perintah Pak Ayip, dia menduduki dan memasukkan penis Pak Ayip, ekspresi kesakitan nampak pada wajahnya karena penis Pak Ayip yang besar tidak mudah memasuki liang vaginanya yang masih sempit, Pak Ayip meremas-remas susu Yuli yang sedang bergoyang di atas penisnya itu. Aku lalu memintanya untuk membersihkan barangku yang sudah belepotan sperma dan cairan kemaluannya, ketika penisku sedang dijilati dan dikulum olehnya, kutarik ikat rambutnya hingga rambutnya tergerai bebas. "Wah cantik banget si Mbak ini, mana memeknya masih sempit lagi, benar-benar beruntung saya malam ini," kata Pak Ayip memuji Yuli. "Dasar muka nanas, kalo dia pacar gua udah gua hajar lo dari tadi!" gerutuku dalam hati.

Setelah penisku dibersihkan Yuli, kuatur posisinya tengkurap di atas Pak Ayip, dan kumasukkan penisku ke duburnya, sungguh sempit liang anusnya itu hingga dia menjerit histeris ketika aku berhasil menancapkan penisku di sana. Kami bertiga lalu mengatur gerakan agar dapat serasi antara penis Pak Ayip di vaginanya dan penisku di anusnya. Aku menghujam-hujamkan penisku dengan ganas sambil meremas-remas payudara dan pantatnya juga sesekali kujilati lehernya. Sementara Pak Ayip juga aktif memainkan payudara yang hanya beberapa sentimeter dari wajahnya itu. Tak lama kemudian Yuli menjerit keras, "Akkhh...!" tubuhnya menegang dan tersentak-sentak lalu terkulai lemah menelungkup, begitu tubuhnya rebah langsung disambut Pak Ayip dengan kuluman di bibirnya. Aku dan Pak Ayip melepas penis kami dan berdiri di depan Yuli secara bergantian dia mengulum dan mengocok penis kami hingga sperma kami muncrat membasahi wajahnya.

Tubuh kami bertiga sudah bersimbah keringat dan benar-benar lelah, terutama Yuli, dia nampak sangat kelelahan setelah melayani 2 lelaki sekaligus. Sesudah beristirahat sejenak, kami berpakaian kembali. Kami membuat kesepakatan dengan Pak Ayip untuk saling menjaga rahasia ini, Pak Ayip pun menyetujuinya dengan syarat Yuli mau melayaninya sekali lagi kapanpun bila dipanggil, meskipun mulanya dia agak ragu-ragu akhirnya disetujuinya juga. Kami yakin dia tidak berani kelewatan karena dia juga tidak ingin hal ini diketahui keluarganya. Sejak itu kami semakin akrab dan sering melakukakan perbuatan itu lagi meskipun tidak sampai pacaran, karena kami sudah punya pacar masing-masing. SUHU DOMINO



SURPRISE DARI RARA

SUHU DOMINO
6100GAME - Sebut aja nama gw Fandi, biasa dipanggil botak.. ini cerita pengalaman gw dulu sama mantan gw rara tahun 2016 silam..
pagi itu sumpah gw boring banget dirumah, mau ngapa2in bingung.. nonton TV ga ada yg seru, maen game bosen, argh! bete lah pokoknya.. akhirnya gw inget sama cewe gw rara.. hmm,gw ambil handphone gw dan langsung gw buka phonebooknya disitu jelas ada nama "aishiteru" (hehehehe,norak banget yaa?) gw pilih dan langsung gw telpon ke nomor itu.. *tuuuut... tuuutt..*


"Hallo hon.." suara dari sana menyahut setelah ngangkat telpon gw (btw hon itu panggilan sayang gw berdua,artinya honey :p )
"iya.. haloo hon, lagi apa? aku bete niih.." kataku
"kamu bete kenapa? hhmm.. kangen sama aku yaaa?"
"eh? i.. iya hon.. kangeen banget.. pengen banget ketemu kamu.." kata gw sedikit ngegombal
"uhh honeeyyy.. yaudah kamu ke kampus aku aja ya, aku lagi ada kelas hon.. nanti aku bikin kamu ga bete lagi deh.. hihihi"
"bener yaaa.. yaudah aku siap2 ya sayaang, kamu keluar jam berapa?"
"satu jam lagi aku selesai koook.. yaudah jangan lama2.."
"ok, aku siap2 ya terus aku jalan deh ketempat kamu.. "
"iyaa.. kamu hati2 yaa.."
"iya.. c u there hon, bye2 i love you.."
"i love you too honey.. bye.."
*klik* suara telpon terputus.. ahh,rara.. ya rara.. cewe gw ini dulu gw kenal waktu gw iseng maen kekampus temen gw tepatnya di daerah Kwitang sana.. pertama kali gw liat dia duduk dimeja kantin sama teman2nya, dengan sebatang rokok dijarinya, baju ketat warna biru yg mencetak jelas bentuk dadanya yg tidak terlau besar tapi indah untuk dipandang.. jeans biru belel yg menunjukkan jenjang kaki rampingnya, dan dengan rambut yg diikat keatas yang nunjukkin lehernya yg mulus menambah seksi sosoknya.. sampe akhirnya temen gw tereak2 manggil dia sambil ngomong kalo gw mau kenalan sama diaa.. hahaha malunya gw waktu itu tapi dia berani buat ngejulurin tangannya ke gw
"hai,gw rara.. lo mau kenalan sama gw ya?"
"ehh,iyaa.. kenalin.. pa.. pa.. pa.. pandi.." kata gw gugup
"aduuhh,cakep cakep kook maluu.. hihihi" katanya


singkat cerita dari perkenalan malu2in itu berlanjut,dari awal tuker2an nomor telepon sampai akhirnya kita jadian.. nah, hari ini adalah pertemuan hari ketiga gw sama dia.. setelah semuanya siap, gw langsung nyalain motor gw dengan sejuta senyum gw berangkat.
sesampainya gw disana cewe gw ternyata belum selesai keluar kelas,masih sisa 15 menit lagi.. gw langsung naik ke kantin yg dekat dengan parkiran motor,sesampainya dikanting gw langsung mesen teh botol dan ditemenin rokok filter setengah.. sambil bengong gw merhatiin suasana dikampus ini, di ujung sana ada temennya rara rupanya vivi, lagi ngobrol sama cowonya yg kebetulan gw kenal namanya ali, vivi itu nggak tinggi mungkin hanya sekitar 156an tinnginya tapi badannya nafsuin banget, toketnya yg gede kadang sering bikin gw ngelirik buat ngeliatnya.. gw kalo lagi ngobrol bareng sering curi2 pandang ke toket besarnya,entah dia sadar apa enggak bodo amat yg penting gw ahooyy.. POKER ONLINE



"HAII HONNEEYY" tiba2 gw dikagetkan dari lamunan ngeres gw tentang vivi, pas gw nengok ternyata itu cewe gw..
"hai hon, udah selesai kelasnya?"
"iya udahh dooong, kamu lama ya nungguin aku sayang? maaf yaa.."
"enggak kok cuma 15 menit..kamu mau minum ga? pesen sana,abis belajar aus kan.."
"ga usah hon.. diluar aja yuu.. aku bete di kampus,jalan aja mau ga?"katanya
"jalan?mau kemana sayang?aku lagi ga pegang uang.."kataku
"ish, yaudaaahhh kan aku yg ajaakk... mau ya.."
"yaudah sayaaang apa si yg enggak buat kamu, kita kemana?"
"jalan aja dulu aku ada surprise buat kamu.." katanya
wwaah, apa yaa surprisenya? pikiran gw langsung menerawang nebak2 apa yg mau dia kasih ke gw.. setalah pamit sama teman2nya yg ada disitu termasuk vivi, gw sama ce gw langsung jalan kebawah keparkiran motor untuk siap2 jalan,tapi setelah curi2 pandang lagi ke toket vivi tentunya.. hahaha dan ternyata dia sadar kalo gw liatin toketnya,dia malah belaga benerin BHnya dari luar..ugh siaal.. bikin gw pusing aja, tapi kok dia ga marah ya? bodoo ahhh.. singkat cerita gw jalan keluar ma cewe gw dan dijalan karna ga tau tujuan gw bingung..

"ini kita kemana sayang?"kataku
"udaaahhh, kamu jalan aja nanti aku yg tunjukkin jalannya sama kamu.." katanya
dia nunjukkin jalan ke arah kemayoran lewat daerah bungur, dia suruh gw berhenti di satu tempat.. AHH,INI KAN WISMA.. waduh jangan2 jangan2 nihh.. pikir gw hahaha, belaga bego gw nurut dia kedalam.. setelah taro KTP di Lobby gw diantar ke kamar di lantai dua. begitu didalem gw grogi
"honey, kamu kok tau tempat ini?" kataku
"iya,aku tadi ngobrol sama vivi nanya tepat istirahat dimana.. dia kan sering hon check in ditempat gini.."
"oohh gitu.." gawat juga ni si vivi pikir gw..
"honeey,aku ngantuk tapi pegel.. kamu mau pijitin aku ga?"
"iya,aku pipis dulu ya tapi.."
"iya hon.."

gw masuk ke kamar mandi,setelah gw siram gw masuk kembali kekamar dan gw kaget!! ternyata si rara udah ga pake baju.. walaupun tengkurap cukup bikin si otong bangun tiba2, karna bongkahan pantatnya yg indah jelas terpapar di mata gw..
"kamu kok buka baju?"
"kan mau kamu pijit, masa lengkap..nanti kamu susah.."katanya
"oh yaudah"
dengan detak jantung yg ga beraturan gw deketin tubuh mulusnya itu, gilaa mulusss sumpah.. bikin gw tambah ser2an.. tangan gw perlahan nyentuh pundaknya.. mulai memijit sambil gemetaran kita berdua ngobrol ngalor ngidul, tapi si otong emang ga bisa boong.. die bangun muluu makin lama makin kerass sampe bikin kontol gw sakit..:tegang:
gw pijit pelan punggungnya sampai diketiaknya sengaja jempol gw gw turunin sedikit biar bisa nyentuh toketnya dari samping

"ehhmmm" dia melenguh
gw terus pijit kebawah melewati bongkahan pantatnya,sedikit nekat gw kangkangin kakinya..eh,dia diem aja makin jail tangan gw menelusup ke selangkangannya, gw usap halus di gundukan mantap itu..
"eehhhmmm,honeeyyy uhhh.." rara menggelinjang
gw masukkan jempol gw sedikit ke memeknya dan maenin itil dia yg udah mulai basah..gw putar2 dari pelan ke kenceng..
"uugghhh,,sshhhh mmm.. honeyyyysss hhhmmm" rara makin menggelinjang
"honey,enak ga?" kataku
"ehhhmm enak honeeyy.. uhhhssshh..."
"kamu mau yg lebih enak?"kata gw
"gimanahhh?"
langsung gw balik badannya jadi terlentang.. dengan tangan gw masih maenin memeknya, kepala gw maju kearah toketnya yg udah mulai kencang, gw sedot2 putingnya dari lembut ke kencang.. ga lupa gw maenin lidah gw disekitar putingnya..
"ahhhh... oohhhh... honneeyyysss.. ahhhhmmmm" rara mulai meracau
setelah sekitar 10menit gw turunin kepala gw ke selangkangannya.. gw buka kakinya, gw jilat2 memeknya, maenin itilnya pake lidah gw.. gw sedot, jilat sedot..


"aaahhhh....uhhmmm.. akk..akkuhhh.. uhhh maauuh keluarrrhhh..ahhh terruusshhs hoooonn..."
gw percepat jilatan gw,dan tangan gw pun nyolok2 dimemeknya dengan lidah gw masih bermain di itilnya..
"aaaaaahhhhhhhhh honnneeeeeyyyy....ssshhhh aaahhhh"
badan rara mulai kejang ga karuan sampe kepala gw dijepit pake pahanya dan dia teriak
"akkuuuhh keluaarrr ahhhhhhhhhhh.."
terasa semburan cairan hangat keluar dari lubang memeknya dan langsung gw sedot dan gw hisap di memeknya..
"ahhh..ahh.."
gw liat si rara melemas,tanpa menyia2kan waktu gw buka celana and baju gw.. sambil gw todongkan kontol gw kemulutnya..
"sekarang kamu ya hon puasin aku" kataku
dia membuka matanya
"ohh honneeyy,punya kamu gemuk bagett.. uhhh...mmmhhh... slruuppp..mmhhh" dia langsung ngisep kontol gw yg udah konak dari tadi
"sshhh,ahhh honeeyy enak mulut kamuu.. teruss honnn,,, ohhh" kata gw nikmatin kontol gw yg dihisap sama dia
lama dia ngisep kontol gw sampe akhirnya dia bangun dan dorong badan gw sampe terlentang..
"aku ga kuat hoonn.. hhhh"

dia langsung jongkok diatas kontol gw yg konak, dituntunnya kontol gw pake tangannya ke lobang memeknya,, dimaenin dulu sebelum masuk di bibir memeknya.. sampe akhirnya *blesss* masuklah kontol gw ini ke memeknya..
"aahhh,usshhh honneey kontol kamu bikin memek aku penuh hoon.."
dia mulai menggerakan pinggulnya maju mundur.. desahan tiap desahan keluar dari mulutnya,dari gerakan pelan langsung ke cepat.. ga berapa lama gerakannya makin cepat..
"ahhh.honneeyyyy.. akuuuhhh mauuu keluarrrhhss lagiihhhh.. ahhhh mmm sshhhaahhhh hhoonneeyyyy ahhhh"
gerakannya menjadi pelan dan terasa cairan hangat turun membasahi kontol gw..
"sshhh,ahhh honeeyy"katanya
"sekarang aku hon"kataku

gw tidurin badannya trus gw angkat kedua kakinya kepundak gw.. langsung gw masukin kontol gw ke memeknya.. ga perlu susah lagi karna memeknya udah basah banget.. gw percepat kocokan kontol gw di memeknya. kita berdua saling tereak menikmati pacuan gairah yg buat kamar ini terasa panas.. semakin gw percepat semakin dia belingsatan..
"aaahhhh hoonnneyyy terrruusssshhh ahhh aku mau keluaarrr lagiii ahhh" katanya
"iya honnss,barrennggss yyahh ahhh ughhh" gw membalas ucapannya
makin gw percepat serangan gw ke memeknya mentok! terus gw percepat dan 10 menit kemudian kontol gw mulai berkedut dan CROOOT.. CRROOTT.. CROOTT... gw semburin banyak peju gw ke dalem memeknya... kita berdua teriak kencang saat mencapai klimaksnya.
"AAAHHHH...HHH MMMHHH.."
lemas dan sambil menghabiskan peju gw didalem memeknya gw peluk dia, masih dengan keringat yg mengucur gw kecup keningnya..
"i love you ra.. makasih ya surprisenya" kataku
"hmm.. aku yg makasih.. ga nyangka aku bisa sepuas ini.. SUHU DOMINO