Friday, February 14, 2020

HUKUMAN YANG NIKMAT

SUHU DOMINO
6100GAME - Aku kerja di laundry kiloan selepas smu kerna gak da biaya buat kuliah. Laundry itu ada di mulut satu komplex perumahan elit yang penghuninya campuran antara lokal dan expat. Salah satu langganan laundry itu bule yang ganteng banget. Aku manggilnya om, dan si bule gak keberatan dipanggil om. Dia sudah tau kebiasaan di kita kalo lelaki dewasa sering dipanggil om. Dia juga bisa ngomong indonesiah. Dia cepet akrab ma aku, aku sering guyonan kalo dia dateng buat ngelaundry in cuciannya. Pernah siang2 dia dateng buat ngambil cuciannya, aku bilang laper belon maksi. Dia langsung ngajakin aku makan di
bagian blakang komplex dimana banyak terdapat resto2 kecil. Aku kerjanya berdua, jadi aku pamit aja ma temenku yang sudah sempet maksi. Temenku jadi iri kerna aku yang diajak maksi, dia bilang, "tu bule naksir kamu ya", Aku santai ja nanggepinnya. Maksinya sederhana kerna aku diajak maksi di warung soto, salah satu yang ada di komplex ruko dibagian belakang komplex perumahan itu. Dia dah adaptasi ma makanan indonesia rupanya, kerna dia doyan banget makan soto, sampe nambah. Kita ngobrol2 enteng aja. Dia tinggal sendirian diperumahan itu, Dia konsultan yang kerja ma perusahaan swasta nasional yang besar. Rumah itu fasilitas yang diberikan kantornya. Lokasi rumahnya gak jauh dari laundry tempat aku kerja, paling jalan seprapat jam lah. Aku nanya, apa
dirumahnya gak da mesin cuci, dia bilang fasiliatsnya lengkap sekali tapi gak da yang bantuin nyetrika, makanya dia ngelaundry aja.

Satu waktu aku salah janji ma dia. Dia masukin cuciannya kemis pagi, kerna laundry annya banyak aku minta waktu senin, biasanya 2 hari selesai, ni aku tambahin sehari lagi. Minggu laundry tutup makanya aku janjiin senin. Karna order cuciannya memang banyak banget, aku lupa ngerjain cucian si bule, ketumpuk ma orderan lain. Senin pagi dia nongol di laundryan. Aku kaget liat dia terus keinget kalo cuciannya belum aku kerjain. "Maaf om, aku lupa, cuciannya blon slesai. Nti malem ya". Kliatan dia kecewa. "Gak marah kan om". "Gak lah, mana pernah aku marah ke kamu". "Tu kliatannya jadi bete". "Ah biasa aja kok". Gini deh, nti sore setelah laundry tutup Ami anterin deh cuciannya ke rumah om".
Aku coba nebus kesalahanku. "Bener ya, aku tunggu, jangan salah janji lagi. Kudu ada hukumannya ni buat yang salah janji". "Kok gitu om". Dia cuma tertawa sambil ninggalin laundryan. "sampe nti malem ya sayang". Aku terpana denger dia manggil aku sayang, blon pernah dia manggil aku sayang seblonnya, aku pikir dia cuma bercanda aja kerna biasanya juga seriung becandain aku kalo dia mampir kelaundryan buat nyetor atau ngambil cuciannya.


Sepanjang hari aku duluin ngerjain cucian si bule supaya sore bener2 slesai dan bisa kuanter kerumahnya. Aku dah dikasi tau alamat persisnya. Rumahnya tingkat, dari luar si bagus, aku ngebel dan gak lama lagi dia kluar. Santai banget, cuma pake celpen dan kaos singlet aja. bulu dadanya nampak nyembul dibalik singletnta, kaki dan tangannya juga buluan. "Kaya gorila", guyonku. "Kenapa gitu?". "Bulu dimana2". "Tapi ganteng kan", aku ngangguk aja. "Kamu blon makan kan, temeni aku mak mal ya. Aku dah beli lauknya, soto, ayam goreng kremes dan gado2. Kamu suka kan". "Aku ngangguk aja. Diambilnya cuciannya terus dia gandeng aku masuk rumahnya. Wah dalemnya mewah banget, ruang
tamu yang nyambung ma ruang kluarga dan ruang makan. Fasilitas lengkap, ada sofa diruang tamu, trus ada lagi sofa dan tv ukuran besar dengan sound systemnya diruang keluarga. Meja makan dan lemari es yang juga besar mengisi ruang makan yang nyambung dengan pantry kering disudut blakang ruang makan. Peralatan elektronis lengkap di pantry keringnya, Microwave oven, toaster, rice cooker, juicer dan oven listrik. "Rumahnya keren om". "Rumah kantor, bukan punyaku. Dah kita makan dulu deh santai2". Dia nanya2 soal aku aja, waktu maksi tempo ari dia gak nanya2 detil gitu. "Kamu masi muda sekali ya Nez, mangnya kamu masi kuliah". "Gak om, abis smu aku kerja langsung, gak da biaya untuik kuliah, aku dah yatim piatu soalnya". "Oh maaf, aku gak maksud membuka luka lama". "Gak papa kok om". "ada cowok", tanyanya lagi. aku cuma
senyum aja. "Pasti ada, kamu cantik gini, gak mungkin kalo gak ada cowok, mana sexy lagi". Aku tersanjung dipuji kaya gini. "Masa si sexy om". "Ya sexy sekali". "Aku kan kurus masak sexy sekali?" "Bukan kurus Nez, tapi langsing dan bentuk badan kamu proporsional dengan tinggi dan berat badan kamu, malah lebih besar dari yang seharusnya". "Maksud om". "Dengan ukuran tinggi dan badan kamu sekarang tonjolan2 kamu lebi besar dari yang seharusnya". Aku jadi tersipu, dia mulai mengomentari bentuk badanku, padahal aku selalu pake celpen longgar dan kaos oblong yang kegedean, dia bisa ja melihat tonjolan
depan blakang ku. "Untung sekali cowok kamu punya cewek yang cantik dan sexy kaya kamu, pasti dia seneng menjamah2 kamu ya kalo pacaran". Aku diem aja, aku malu denger omongannya, blon pernah dia ngomong "vulgar" gitu ke aku seblonnya. Kupikir bule memang lebi bebas kalo ngomong dalam suasana santai. "Kamu diem aja berarti benerkan yang aku bilang". Aku senyum aja, gak jawab omongan dia, mulutku sibuk mengunyah aja makanan yang dia sediain. Aku memang dah laper, jadi lahap makan ku.

Slesai makan, aku bantuin ngeberesin meja makan, mencuci piring gelas dan perabotan makan yang laen. Aku nyusul setelah slesai nyuci piring di pantry basah diblakang ruang makan. Dia mengambil soft drink dari lemari es dan memberikan satu untukku, satu lagi untuknya. dia tersenyum memandangku, "Nez, kamu tu cantik banget". Mendadak dia memeluk aku dan mencium bibirku. aku kaget, secara reflex aku memberontak tapi dia mengunci aku dalam pelukannya sehingga aku terdiam merasakan bagaimana bibirnya dengan lapar mengulum2 bibirku. Gesekan kumisnya ke idung ku memberikan sensasi sendiri, bener kata dia, napsuin. Pelan2 timbul gairah pada diriku selama dia mengulum2
bibirku. aku merangkul lehernya sehingga dia makin seru aja menciumku. Ketika
dia melepaskan bibirku, "Gimana, napsuin gak kegesek kumis". "Om sih genit". "Tapi kamu suka kan, ini hukumannya kamu salah janji ma aku". Wah hukuman yang asik ni. Dia kembali dia memelukku dan mencium bibirku. kali ini aku menyambut ciumannya. bibir kami saling mengemut, lidah kami saling berbelit didalem mulutku. Tangannya mengelus2 punggung dan meremas pantatku, dia menekan badanku ke badannya. Terasa ada yang menonjol diselangkangannya. "Om dah keras ya", bisikku ketika dia melepaskan bibirku. Dia tersenyum, "Sejak liat kamu pertama kali aku dah ngarepin bisa berduaan ma kamu, kamu menggugah seleraku banget". Aku gak menjawab, aku menyenderkan kepalaku ke dadanya yang bidang, dia mengelus2 rambutku. Dia kembali memeluk dan menciumku, romantis sekali. Aku dah terlena karena aksinya itu. "Mandi yuk Nez".

Aku digandengnya masuk kamarnya. Kamarnya ukuran standard aja, tempat tidur besar, credenza dengan tv plasma besar, seperangkat sofa dan lemari pakean yang masuk ke tembok. Kamar mandinya minimalis tanpa bathtub, hanya shower yang dilingkari dengan shower curtain, wc dan wastafel. aku menurut aja ketika dia menggandeng aku ke kamar mandi. Dia melepaskan pakean luar ku satu2, dia terbelalak ketika melihat aku cuma pake daleman yang model bikini, tipis lagi. "Nez kamu sungguh sexy hanya memakai daleman bikini. Toket kamu besar dan kencang, pinggang kamu ramping dan pinggul kamu besar, sungguh merangsang", katanya memuji. Aku hanya tersenyum mendengar pujiannya. Dia
melepaskan singletnya. dadanya bidang dan berbulu, menambah kegantengannya. "Om suka prempuan yang kaya apa?" "Yang kaya kamu gini Nez, muda, cantik, seksi, dada dan pinggul besar, dan bulunya lebat". "Om senang dengan yang bulunya lebat". "Ya, karena prempuan yang bulunya lebat hot sekali kalo diajak maen. Gak puas cuma sekali maen. cuma saya belum tau bulu kamu lebat atau tidak". "Om priksa saja", tantangku. dia kembali memeluk dan mencium bibirku.

"Om punya besar ya". "Kalau kamu pengen tahu, kamu lihat saja", katanya sambil tersenyum. "Tidak apa-apa kok.." Aku lalu melepas celpennya, tinggal cd aja. Kontolnya kliatannya besar tapi dalam keadaan belum ngaceng sekali. "Hai..lihat ini", katanya sambil melepaskan cdnya. tangan kirinya memegang kontolnya sendiri dan tangan kanannya memegang tangan kiriku. Aku melihat kontol si om dengan kepala kontol seperti topi baja. "pegang saja!" katanya. "Wihh takut akhh.." desahku dengan suara serak. "Tidak apa-apa biar kamu tidak penasaran lagi", katanya. Aku masih terpaku melihat kontolnya. Aku memang pernah denger, katanya kontol bule tu besar2, tapi ku gak nyangka besarnya
kaya gini, ini mah bukan besar lagi, besar banget, mana panjang lagi. Dia langsung mencium pipiku perlahan. Karena aku masih diam saja maka wajah aku dipegangnya dan dia mencium bibirku dengan perlahan. Aku membalas ciuman itu dengan membuka bibirku, serta merta dia melumat bibirku dan memasukkan lidahnya. "Emmhh.." desahku perlahan. "Kamu suka kan Nez ngeliat aku punya" bisiknya di kupingku. Aku hanya mengangguk.

Melihat reaksi positif dari aku, tangan kiriku diarahkan untuk memegang kontolnya. Walaupun belum keras tapi sudah berdiri tegak, kontol itu berikut biji pelernya yang ditutupi jembut lebat. Aku mulai memegang kontolnya dan ternyata walaupun masih lemas jari telunjuk dan ibu jariku tidak dapat bersentuhan (membuat bentuk huruf O). Hal ini membuat aku penasaran ingin melihat secara jelas bentuk kontolnya kalo udah ngaceng, "Aakkhh gedee bangeet.." desahku dengan suara parau. Kemudian dia sambil mencium telingaku berbisik, "Kamu kocokin dong.." desahnya. Aku menuruti
permintaannya dan perlahan jariku mulai mengurut ke atas dan ke bawah, dan dalam relatif singkat kontolnya tersebut ngaceng dengan kerasnya di tangan aku. Panjang dan besar sekali. "Emmhh.. akhh.." desahnya. Sementara aku terus mengocok kontolnya, dia pun dengan nafsunya mengulum bibirku dan jemarinya dengan cepat membuka ikatan braku. Dengan sigap dia langsung meremas toketku yang telah mengeras. "Akhh enak om" desahku menggelinjang. Bibirku dilepasnya dan mulutnya langsung mendekat ke dadaku sambil terus meremas perlahan. Pentilku yang imut dihisap sambil dijilat, toketku berganti-ganti diremasnya sehingga, "Akhh.uuff.." erangku keenakan. Wajahku sudah menengadah ke atas dengan posisi pasrah, sementara tangan kiriku terus mengocok kontolnya yang besar dengan makin cepat, kadang-kadang kuremas kontol itu dengan kuat karena aku sudah tidak bisa menahan rangsangan yang ada pada sekujur tubuhku. "Ooohh.. ." desahku keenakan. Tangan kananku menekan kepalanya ke dadaku sementara tangan kiriku sudah tidak beraturan mengocok kontol besarnya. DOMINO QQ


Dia segera membuka ikatan cdku sehingga menyembullah pahaku dan gundukan
memekku yang ditutupi oleh jembut hitam lebat. "Kamu mulus sekali Nez, bulu kamu lebat sekali.." bisiknya sambil tangannya mengusap pahaku. "Ahh om.." aku tersenyum keenakan. Aku hanya mendesah dan menggelinjangkan pinggulku sambil merenggangkan pahaku ketika jari-jarinya itu mulai merayap perlahan, mengelus dan menekan sekitar atas memekku yang ditumbuhi jembut dan menyebarkan aroma yang khas. Kami sama-sama mendesah dan mengerang perlahan. "Wanginya sangat merangsang sekali", katanya sambil mendesah. "Emmhh.." desahku sambil mengerakkan pinggulku ke kiri dan ke kanan. Jarinya mulai menyentuh belahan memekku dan mengusap perlahan terus dari atas ke bawah. Belahan memekku sudah terlihat basah dan menjadi licin dan makin
menyebarkan aroma yangmembuat si om dan aku menjadi makin terangsang.

Aku sudah melepaskan kontolnya dan kedua tanganku terkulai lemas meremas kepalanya, kadang-kadang mengusap punggung nya. Dia sabar sekali, sementara tangan kiri terus membelai belahan memekku, tangan kanannya meremas toketku, sementara itu mulutnya menghisap pentilku yang telah mengeras serta menjilati permukaan toketku atau mengulum bibirku. Kurang lebih 20 menit dia telah merangsang sekujur tubuhku. Dia dengan leluasa menggerayangi sekujur tubuhku. Aku hanya tersenyum puas dan pasrah diraba dan diremas si om. Dia pun menciumi seluruh tubuhku yang telah polos, bahkan
sampai ke punggung pun dia ciumi dengan penuh gairah. Sungguh sensasi luar biasa.

Dia mengajakku kembali ke kamar dan membaringku aku ditempat tidur. Gak jadi deh acara mandinya, masih ada acara laen yang lebih urgent rupanya buat dia. Dia terus membelai belahan memekku tanpa dia berusaha memasukkan jari tengah tersebut ke dalam memekku yang telah terpampang dengan pasrah. Sementara aku telah dalam posisi setengah rebahan dengan kaki terbuka mengangkang. Dia melihat aku sudah pasrah dan seluruh badanku bergetar menahan napsuku yang berkobar2. Segera dia merubah posisi badannya menghadap ke aku. Dia berlutut di depanku yang telah mengangkangkan kakiku sehingga posisi badannya sekarang telah berada di antara kedua kakiku yang
mengangkang lebar dan memekku yang telah terlihat jelas telah basah. kontolnya yang benar-benar luar biasabesarnya telah berada di depan permukaan memekku.

"Pelan2 om", bisikku. "Ya, aku akan pelan2, kamu harus mencobanya", desahnya sambil mulai mengarahkan kontolnya ke memekku yang telah terbuka sedikit akibat jari-jarinya yang terus membelai belahan memekku. "Aku tempelkan saja dahulu kon tol ini sampai kamu siap.." katanya merayu sambil lidahnya menjilati sekitar kupingku. Aku yang keenakan lalu membiarkan dia melanjutkan aksinya, dengan menjepit pinggangnya dengan kedua kakiku, aku melihat kontolnya yang besar itu ditempelkan tepat di belahan memekku yang telah basah. Aku merasa kontolnya mulai secara perlahan menggeser di belahan memekku. "Oohh..om.. enaakk.. " erangku. "Uuuff.." desahnya keenakan, "Yaa enakk Nez..". "Teruss digesek dan ditekan om.." pintaku. "Ya sayang.." katanya mulai mempercepat gesekan di belahan memekku. "Tekan teruuss om.." erangku yang makin lama semakin keenakan. "Enaakk.. oohh..puasin Inez, om" desahku dengan suara
yang telah parau. Posisi kakiku telah mengangkang dengan lebar membuat dia lebih leluasa menggerakkan dan kadang mendorong kontolnya ke depan sehingga lebih menekan dan menggesek belahan memekku. Kulihat memekku telah terbelah bibirnya karena tekanan dan gesekan kontolnya, kepala kontolnya mulai secara beraturan menyentuh dan mendorong itilku. "Aahh..aduuhh..ennaakk", desahku sementara tanganku telah berada di belakang punggungnya dan sambil menekan pantatnya. "Emh.. " erangnya menahan sesuatu. Aku tahu dia sudah ingin menerobos masuk ke dalam memek
ku tapi kerena aku tidak mengatakannya dia berusaha menahan keinginannya.

"Om..eeng.." aku bergumam, aku telah siap dimasuki oleh kon tol besar itu. Aku mendorong dan menarik pantatnya sedangkan posisi kepala kontolnya melewati itilku. Terlihat kontolnya mulai bergerak mengikuti arahanku, mencoba untuk terus menerobos liang memekku yang akan terasa sempit sekali untuk ukuran kon tol sebesar dia punya. Kepalaku sudah menengadah ke atas dengan mata terbelalak tinggal putihnya, sementara mulutku terbuka mengerang, "Ahh.." "Nez..akhh", desah nya meminta kepastian kesiapan aku apakah seluruh kontolnya dapat menerobos masuk ke dalam memekku. Tapi aku sudah tidak dapat berkata-kata karena mulutku hanya dapat menganga terbuka. Dia terus
melanjutkan aksinya dengan posisi sama seperti sebelumnya. Terlihat kontolnya terus berusaha menekan memekku dengan kepala kontolnya yang besar itu, tapi dia menarik kembali ketika aku mulai seperti orang tercekik. "Uuff.. " desahnya sambil terus memajukan dan menarik pantatnya dan makin lama semakin cepat.


Kepala kontolnya terus menekan itilku berulang-ulang kadang masuk kadang di luar bibir memekku. "Akhh.. engg.. aakhh" aku mencengkeram pantatnya kuat-kuat dan akibat sundulan kepala kontolnya, "ohh..aku..nyampe om.. uuff..aah.. enaak.." erangku kelonjotan dan bergetar seluruh badanku di dalam pelukannya. Dia merasakan siraman cairan hangat dari dalam memekku yang terus mengalir membasahi batang dan kepala kontolnya, membuat kontol itu menjadi mengkilap dan basah. "Kamuu..nyampe ya Nez.." desah nya dengan nafas berirama, nafasnya terdengar keras. "Eeennakk..oohh aku..puaass", aku terus mengerang karena terus merasakan sundulan kepala kontolnya di dalam memekku .

Ternyata hanya sebatas leher kepala kontolnya yang terbenam di dalam memekku dan terasa terus menggesek dinding memekku. "Teruss.. om.. tekan teruuss.. oohh.. benar enak.. ahh.." aku tersenyum puas melihat dia masih terus berusaha memberikan rangsangan di sekitar dinding memekku. dia melihat aku tersenyum dan ikut tersenyum puas. "Kamu puass..Nez. enak.. kan.." dia tersenyum sambil menjilat bibirnya sendiri. "Biar kamuu.. lebih puaas Nez.." katanya sambil terus menghujamkan sepertiga kontolnya ke dalam liang memekku. Terdengar bunyi, "Sleepp..ahhkk.. brreet.." rupanya memekku terus
semakin basah dan semakin licin untuk kontolnya yang terjepit di memekku.

"Gilaa.. kamuu rapat sekali lubangnya.. uuffhh..susah.. Nez.. untuk masuk.." Dia penasaran sekali dengan memekku yang terlalu sempit. Gila memang, kontolnya
yang besar itu berhasil menggelosor keluar masuk di memekku. Posisiku sudah ditindih oleh badannya. Sensasinya memang luar binasa, memekku terasa penuh banget diganjel dengan kontolnya yang XL itu (bukan opsel lo yapi extra large). Sementara dia menaik-turunkan pantatnya berirama. kontolnya yang besar dan panjang itu sebagian telah keluar masuk di dalam memekku, sementara gerakannya makin lama semakin lincah karena memekku terus mengeluarkan cairan yang membuat kontolnya terus dapat menerobos dinding memekku.

"Aakkhh.. eennak. teruuss..tekan..om...aku mau kontol gedee.. ahh enaaknya kontol om.." aku kelojotan dihujami kontolnya walaupun belum semua kontolnya masuk menembus memekku. Aku terus meremas pantatnya dan kadang menekan pantat itu ke bawah. "memek kamu masih sempit sayang . oooh nikmatnya memek kamuu.. enak..adduuhh kontolku..dijepit aah enak.. haa.. haa.. mhh.. ennak.." dia merem-melek keenakan. "Sleep.. poof..breett.. aahh.." gerakan pantatnya menekan dua kali dan memutar dua kali, dia terus menekan agar kontolnya lebih masuk lagi ke dalam memekku.

Setelah 2 sampai 3 kali menekan kontolnya ke dalam, pada saat menekan terakhir pantat nya memutar ke kiri dua dan ke kanan dua kali. Aku sudah tidak sempat lagi bergerak, posisiku hanya mengangkangkan kaki lebar-lebar dan tanganku hanya dapat memegang punggungnya dan sekali menjambak rambutnya. Sementara nafasku tidak beraturan, yang ada hanya lenguhan dan lenguhan disertai erangan panjang. Dengan gerakan itu dia telah melakukan gerakan menghujamkan memekku yang sempit dan basah. Terlihat bibir
memekku tertarik keluar dan terdorong masuk mengikuti gerakan kontolnya.

Tiga puluh menit sudah lewat, keringat telah membasahi badan kami berdua. "Kamuu berbalik." desahnya, lalu dia menarik kontolnya, terdengar bunyi "Plooff.." dan aku mengambil posisi menungging. Sesaat, memekku terasa kosong. Bibir memekku dengan jelas telah terbuka sehingga terlihat cairan di pinggirannya. Dia mengambil posisi tepat di belakang pantatku. Setelah lima kali meremas bongkahan pantatku dengan penuh nafsu, sedikit demi sedikit dia mulai menempelkan kepala kontolnya dibelahan memekku dan terus menggesekkan kepala kontol tersebut ke atas dan ke bawah belahan memekku.
"Aahh.. ennaak.. om.." desahku terpejam. "Nikmatnya kon tol om.. enak.. om.." setelah delapan gesekan naik turun, aku makin mendesah. "Masukin om.. aku mau dientotin.. yang enak.. aahhk", dengan sedikit hentakan kepala kontolnya mulai menerobos dinding memekku. Perlahan melakukan gerakan maju mundur dan makin lama semakin cepat.
kontolnya sebagian sudah tenggelam di dalam memekku.

"Ahhk..uuff..enaak..oohhkk.. yaa..!" dia mengeram dengan nafas yang memburu, begitu juga aku. Dia memegang pinggulku sambil mendorong kontolnya yang menghujam semakin dalam memekku. "Hee.. aakhh.. okh.." nafasnya memburu dengan cepat sementara gerakan kontolnya di dalam memekku terus keluar masuk dan kadang berputar seperti mengebor memekku. "Akhh..eennak..giila..aduh....kontol om mentook.. mmffhh.. yaa terus.." erangku. "Nez.. enak.. gilaa.. masuk.. semuaa.. mmffhh..puas.. aakh.." Dia terus menghujamkan kontolnya dalam-dalam ke memekku. Sementara aku hanya bisa mengerang dan menjerit ketika kepala kon tolnyamentok di dinding rahimku. "Aku keluarr lagi.. om.. aahk enak.." erangku terpejam.

Telah 20 menit dia memainkan kontolnya di dalam memekku, keringatnya telah menetes ke punggungku. Sementara dipunggungku telah terdapat lima bekas gigitannya, tiga di pundak dua di leher belakang. Sungguh buas si om ini kalau sedang ngen tot, kadang-kadang tangannya meremas toketku dan menariknya ke bawah untuk memberikan memperkeras dorongan kontolnya. Aku benar-benar sudah lemas dan tidak bertenaga lagi. Kepalaku sudah rebah ke tempat tidur, sementara tangan terkulai lemas, rambut telah basah semua dan badanku telah bermandikan keringat. "Aahk om, aku..lemes.... keluarin om.." pintaku memelas. "Yaa..akh yak.. duh..Nez.. aku keluarin.... enaak nonok kamu.. aku maukeluarr.. ! Enaak.. aku mau keluaar.. aahh.. hak.. uuff.. oohk..kamu hebat Nez.."

Dia melakukan gerakan sangat cepat menghentakkan kontolnya sampai berbunyi, "Cepaak.. cepakk.." supaya kontolnya masuk lebih dalam. Aku melakukan gerakan liar memutar dan menghisap serta memijat kontolnya dengan memekku. "Aku juga.. mau keluar.. ahh..lagi.. om". "Gila..aahh.. aku juga..keluaar.. haa.. enak.."

Kami berdua nyampe bareng, terasa sekali semburan keras pejunya yang hangat dimemekku. Dia tersenyum puas sambil tangannya meremas toketku dan
mulutnya mencium bibirku. Dia tetap dalam posisi memeluk aku sementara kontolnya yang sudah mengeluarkan pejunya di dalam memekku, masih berada di dalam nonok aku, pelan2 melemas dan terlepas. Lemas sekali, tapi nikmat. Setelah semuanya reda, Dia mengajakku masuk ke kamar mandi. Setelah selesai membersihkan badan, kami kembali ke kamar. Dia mengambilkan aku minuman dari lemari es. aku sangat menikmatinya. dia menemaniku berbaring di ranjang.

aku dipeluknya dari belakang dan diremesnya toketku dengan kuat. Kontolnya terasa keras sekali, digesekkannya ke pantatku. "Om dah napsu lagi ya, kuat amir sih om, baru ngecret dan ngaceng lagi". "Kok amir, sapa tuh, cowok kamu ya". "Kan amat lagi cuti om, jadi amir gantinya". Dia tertawa. "Siapa yang gak napsu ngeliat kamu yang merangsang kayak gini", jawabnya sambil terus meremas toketku. Pentilku diplintir2nya. Napsuku pun naik diperlakukan seperti itu. diremes2nya lagi toketku dengan penuh napsu. "Aaah", erangku makin terangsang. Kontolnya yang besar sudah ngaceng dengan sempurna, mengangguk2 seirama dengan gerakan badannya.

Aku berbaring telentang. Paha kukangkangkan sehingga memekku yang berwarna merah merekah mengundang kontolnya untuk segera memasukinya. Dia mengurut kontolnya yang sudah ngaceng berat sambil sambil meraba dan meremasi toketku yang sudah mengencang itu. Aku menjadi makin bernapsu ketika dia meraba memekku dan mengilik itilku. Aku meraih kontolnya dan kukocok pelan. "Om, geli, enak", erangku sambil mempercepat kocokan pada kontolnya. Kuremasi toketku sambil mengilik itilku sendiri. memekku sudah kuyup saking napsunya.

Segera aku meraih kontolnya dan kuarahkan ke mulutku. Kujilati seluruh kontolnya dari ujung kepala sampai ke biji pelirnya tak lupa kukulum sambil sesekali di sedot dengan kuat. "Ufffffff enak sekali Nez, terusin isapnya, isap yang kenceng", dia mendesah2. Karena aku sudah nafsu, dengan kuat kusedot ujung kepala kontolnya sambil sesekali menggunakan ujung lidahku memainkan lubang kencingnya.

Segera dia memposisikan dirinya supaya bisa menjilati dan menghisap memekku yang sudah terbuka itu. Ketika dia menjilati itilku aku mengelinjang kenikmatan sambil kepalanya kukempit dengan kedua belah pahaku, aku ingin agar dia lebih lama menjilati memekku. Dengan dua jari, jari tengah dan telunjuk dimasukkannya ke dalam memekku dan dikocok dengan lembut hingga aku mengerang-erang keenakkan. Kontolnya kugenggam erat sambil terus menghisap-isap ujung kontolnya. Cukup lama kami saling isap dan jilat. Kini dia terlentang di ranjang dan aku berada di antara ke dua paha nya. Aku mengisap dan menggigit kecil ujung kontolnya hingga dia kelojotan merasakan geli yang
luar biasa.

Segera aja dia menarik kepalaku agar melepaskan kontolnya dari mulutku, dan kini aku direbahkan, lalu dia menghisap pentilku sebelah kanan sambil pentil yang satunya dimainkan dengan jarinya. Aku sangat menikmati permainan ini sambil tanganku mengilik sendiri itilku. Aku mengangkangkan pahaku dengan lebar dan setengah kuangkat agar lebih mudah aku memasukkan jariku. "Om,,,,,ayo masukin kontol om di memek aku dong.. aku udah kepengen lagi nihh.." pintaku sambil mengarahkan kontolnya ke arah memekku. Sambil kutuntun dia memasukkan ujung kontolnya di memekku. Aku yang sudah sangat kepengen, sengaja mengangkat pantatku sehingga seluruh kontolnya masuk ke dalam memekku.

"Accchhhhhh..", desahku. Kali ini lebih mudah kontolnya masuk, memekku rupanya sudah menyesuaikan diri dengan kontol extra largenya. Kedua paha kulingkarkan di badannya agar kontolnya tetap menancap di memekku. Dia menarik kontolnya sedikit keluar lalu dimasukkan dalam-dalam, ditarik lagi dimasukkan lagi dengan ritme yang berirama membuat aku mengerang-erang keenakkan, kini dengan ritme yang lebih cepat dia menekan sekuat tenaga hingga mulutku menganga tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun karena nikmat yang kurasakan membuat aku hanya sanggup mengelinjang-gelinjang
keenakan. Toketku bergerak naik turun seirama dengan kocokan kontolnya di memekku. "Om..aaccchhhhh, aku pengen diatas ya" pintaku.

Tanpa menunggu jawabannya aku lalu kini berada di atas tubuhnya, kontolnya yang ngaceng itu kutuntun ke memekku, lalu dengan jeritan kecil "Aauuu.." seluruh kontolnya kini amblas masuk ke dalam memekku yang semakin licin itu. Kini aku sepenuhnya bebas menguasai kontolnya, seperti orang naik kuda semakin lama semakin cepat gerakanku sambil tangannya meremas kedua toketku. Aku tidak lagi bergaya seperti naik kuda, tetapi tetap seperti posisi semula hanya kini aku menggesekkan memekku maju mundur sambil kuremas sendiri toketku hingga akhirnya aku mengejang-ngejang beberapa saat sambil
menggigit bibir dan mata terpejam merasakan nikmat yang tiada tara itu, akhirnya aku terkulai di atas tubuhnya beberapa saat.

Segera dia meminta agar aku nungging, posisi doggie style, segera aku berjongkok sambil membuka lebar pahaku hingga dia dapat melihat dengan jelas memekku yang berjembut lebat. Kini kepala kontolnya diarahkannya ke memekku, dengan sekali dorongan, masuklah sebagian kontolnya ke dalam memekku. Aku menjerit kecil. Aku memundurkan pantatku hingga amblaslah seluruh kontolnya ke dalam memekku. Dengan kuat dia mendesakkan seluruh kontolnya dengan irama yang beraturan hingga aku
merasa kegelian lagi. Dia membasahi jari telunjuknya dengan ludah dan dibasahinya pula lubang pantatku dengan air ludahnya. Sambil terus menggoyang kontolnya di masukkannya jari telunjuknya ke pantatku hingga seluruh jarinya masuk, sambil menekan ke bawah hingga merasakan geseran kontolnya di dalam memekku. Aku bisa menikmati permainan ini, berulangkali aku memintanya agar lebih keras lagi goyangannya sambil memaju mundurkan pantatku.

"Uufffgggggghhhhhhhh.... Enak Nez" erangnya. Dia mempercepat kocokan kontolnya sambil menekan kuat kuat jarinya yang ada di pantatku. Tak lama lagi, dia mengejang, "Nez aku mo ngecret", dan terasa semburan peju hangat di dalam memekku. Kontolnya berkedut menyemburkan pejunya berkali2. Sungguh nikmat permainan kedua ini, jauh lebih nikmat dari yang pertama. Setelah membersihkan badan lagi, kami berdua terkapar karena nikmat dan lelah, tak lama kemudian kami terlelap. SUHU DOMINO


1 comment: