Wednesday, March 4, 2020

SINTA TEMAN KOST KULIAHKU

SUHU DOMINO
6100GAME - Sinta. Dia adalah teman sekampus gua yang berbeda fakultas, selain itu dia juga teman satu kost. Tingginya kira-kira 160 cm, umur 21 tahun, keturunan Chinese, rambutnya panjang sebahu lebih. Sifatnya yang periang dan lucu membuatnya mudah dekat dengan orang lain. Namun Sinta ini agak nakal, sehingga tidak heran ketika umur 16 tahun sudah kehilangan keperawanannya, dan ngakunya sudah 3 kali pacaran. Dua kali pacaran di SMA yang berumur pendek, dan saat kejadian ini dulu sedang jalan sama yang ketiga gak lain sama teman gua yang sedang belajar di luar negri.

Saat itu Sinta baru pulang dari rumah sakit setelah beberapa hari lamanya menginap di sana akibat jatuh dari tangga kampus. Walaupun sudah keluar rumah sakit, tapi kaki kirinya masih diberi obat dan belum dapat berjalan dengan benar, sehingga harus dibantu dengan tongkat. Ya, selama masa-masa itulah dia menjadi 'ratu' di kost kami, beberapa keperluan seperti makan dan urusan beli membeli dibantu oleh teman-teman kostnya termasuk gua

Suatu malam gua baru belanja di mini market dekat kost, sekalian ngebelikan juga barang-barang titipan Sinta. Waktu itu sudah hampir jam 9 malam, tapi kamar Sinta masih menyala, maka gua menyempatkan diri berkunjung ke sana sekalian menyerahkan barang-barang titipannya.

"Masuk aja, belum dikunci kok..!" sahut suara dari dalam ketika pintu kuketuk.
Sinta sedang duduk di ranjang sambil nonton TV, "Eh, ben tolong sekalian ambilin rokok gua di laci meja dong..!" pintanya.
Kuberikan sebungkus rokok itu padanya dan dia menyulutnya sebatang.
"Masih melek juga lu Sin, ngga ngantuk nih..?"
"Ya gimana bisa ngatuk, hampir seharian di ranjang melulu kok, lu kok baru dateng sekarang sih, gua BT banget nih, acara TV-nya pada garing lagi, uuhh.., sebel..!" gerutunya.
"Kan gua sibuk Sin, temen-temen lain kan tadi juga banyak yang main ke sini kan."
"Iya, tapi kan sepi kalo ngga ada lu buat temen ribut." jawabnya sambil tersenyum nakal.

Kami akhirnya ngerumpi macam-macam sampai tidak terasa sudah lebih dari jam 10 malam, dan Sinta sudah menghabiskan 2 batang rokok.
Sebelum dia hendak mengambil kotak rokok untuk mencabut batang yang ketiga, gua daului dan berkata, "Udah Sin, ini udah ketiga loh, lagi sakit gini kok makan asap terus sih, mau cepet mati yah..?"
"Aahhh.., kok gitu sih, gua di rumah sakit ngga boleh ngerokok nih, kembaliin sini..!"
"Jangan ah Sin, ngga baik, lu kan belum sembuh betul..!" kata gua sambil mengoper ke tangan yang satu lagi, sehingga kotak rokok itu makin menjauh darinya.
Sinta hanya dapat menggapai-gapai karena kakinya masih pincang sebelah.

"Iihh.., yang lagi sakit kan kaki gua, ngga nyambung lu ah, mana sini..!"
"Udah ah, besok aja lagi, udah segitu banyak masa ngga cukup sih..?"
Sinta lalu melipat tangan dan membuang muka, "Jahat..! Lu beraninya cuma sama cewek pincang, sebel..!"
Nah, keluar deh salah satu 'jurus'-nya kalau keinginannya tidak dituruti, paling pusing deh kalau dia sudah begini.

"Alahh, udahlah Sin, gua sih udah ngga mempan sama cara gituan, ini kan buat kebaikan lu juga." mencoba menenangkannya.
"Eeemmhh.. Beny jahat, awas loh, pokoknya ntar gua bilangin ke Vivi lu dulu pernah gituin gua sama Ci Diana..!" ancamnya, lalu dia berbaring dan menarik selimut sampai menutupi kepalanya.
"Aduh, Sin jangan gitu dong, kita damai aja deh ya..?" sambil menggoyangkan badannya.
Tapi dia tetap diam di balik selimut, akhirnya gua deketin posisi gua dengannya dan mengguncang-guncangkan badannya lebih keras.

"Sin.., Sin..! Wah, marah euy, sori dong Sin, gua kan cuma main-main aja, gitu aja kok marah sih..!"
Tiba-tiba dia membuka selimut dan menyambar tangan gua yang memegang rokoknya. gua yang tidak menduga gerakannya tentu saja kaget dan kehilangan keseimbangan, sehingga ikut tertarik ke depan. Dengan tidak sengaja gua menyentuh payudaranya, namun anehnya kami malahan terdiam dalam posisi itu. Muka gua cuma 5 cm dari wajahnya, gua bisa dapat merasain di balik dasternya itu dia tidak memakai BH. Wajah Sinta memerah dan memelototiku, tapi entah karena kekuatan apa, wajah kami makin mendekat saja seperti magnet. POKER ONLINE

Tanpa pikir panjang lagi, langsung gua lumat bibir Sinta yang indah itu. Kami berciuman mesra, kini mulut kami mulai membuka dan beradu lidah. Sinta begitu agresif memainkan lidahnya di mulutku, teknik berciumannya sangat profesional, maklum walau lebih muda tapi pengalaman sex-nya lebih banyak dari gua

Ciuman gua mulai turun ke telinga dan lehernya, sementara tangan gua meremas dadanya. Kubuka selimut yang menutupi tubuhnya, lalu kusingkap pakaian tidurnya sehingga tampak kedua belah pahanya yang panjang dan putih mulus dengan kaki kiri yang terbalut perban itu.
"ben.., pintunya, pintunya kunci dulu dong, ntar ada yang tau..!" katanya.
gua baru sadar dan segera gua kunci pintu dan gua matiin lampu kamar dan menyisakan lampu neon 10 watt di dekat ranjang.

Setelah kubuka seluruh pakaian gua dan menyisakan CD, gua dekati dia yang terbaring pasrah. gua naikkan dasternya perlahan-lahan sambil mengelus-elus tubuhnya yang mulus. Sekarang yang tersisa di tubuh Sinta hanya sebuah celana dalam putih tipis yang menampakan bulu-bulu kemaluanya yang lebat. gua berbaring di sisinya dan memulai serangan dengan mengecup lembut bibirnya, sementara tangan gua mulai merambat ke bawah mengusap-usap kemaluannya yang masih tertutup CD.

Nafas Sinta sudah mulai memburu dan mengeluarkan suara-suara tidak jelas seperti mengigau, mulut gua terus turun menuju payudaranya. Puting susunya yang mungil berwarna pink itu gua emut disertai dengan gigitan-gigitan kecil. Di tempat lain, tangan gua menyusup ke dalam CD-nya, jari-jari menari bermain di vaginanya yang mulai basah. Mula-mula gua gosok-gosok dan gua permainkan klistorisnya dengan lembut, sampai tiba-tiba gua sodokkan jari gua ke dalam liang itu agak keras, sehingga Sinta tersentak dan menjerit kecil.

"Awww.., Ben. Gitu ihh.. ngagetin orang melulu, sebell..!" katanya sambil mencubit dadaku.
gua cuma senyum licik dan berkata, "Apa Sin..? Kaget..? Gimana kalo gini lebih kaget ngga..?"
Habis berkata, gua langsung menusuk-nusukkan jari gua dengan cepat pada vaginanya, sehingga dia menggelinjang-gelinjang seperti cacing kepanasan.
"Aahh.. oohhh.. ben.. jelek..! Awww.., sebel ihh..!"
gua tambah gemes, bergairah mendengar jeritannya itu, gua tambah lagi serangan dengan mengulum daun telinganya dan sesekali jilat lubang telinganya. Sinta semakin erat memeluk erat.
"Ben.., ooohh.. udah dong.., jangan siksa gua.. ahhh..!"

Saat tubuhnya mulai mengejang, gua menghentikan serangan pada vaginanya dengan maksud mempermainkan nafsunya.
"Yahh.., kok udahan sih, padahal kan bentar lagi..?" protes Sinta dengan nafas masih memburu.
"Hehehe.., sabar Sin, ini baru pemanasan, liat aja nanti..!"
gua cabut tangan gua dari celana dalamnya, dan gua lihat jari-jari gua belepotan cairan bening dari liang kemaluan Sinta. Gua olesin cairan itu pada payudara kirinya.
"Eemmhh Beny, jorok iihh..!"
Gua gak perduli omelannya, dan terus dengan menjilati dadanya yang sudah gua olesin dengan love juice, rasanya memang aneh tapi sungguh nikmat, apalagi bercampur dengan payudara montoknya Sinta, sukar dilukiskan rasanya.

Setelah puas menyusu, gua mengambil posisi berlutut diantara perutnya, dan Sinta yang sudah tahu kemauan gua segera bangkit dan duduk di ranjang. Kini batang kemaluan gua yang masih terbungkus celana dalam tepat di depan wajah Sinta. Mula-mula dielus-elusnya gundukan keras itu dengan tangan dan pipinya, lalu dibukanya CD gua hingga menyembullah benda di baliknya yang sudah mencapai ukuran maksimal.
"Ckk.. ck.. ck.. gile, lucky banget tuh si Vivi bisa sering diservis ama 'adek' lu ini, gua paling cuma kalo si Andry pulang aja..," katanya sambil mengelus-elus kontol gua.

Bibir Sinta mulai turun menuju kedua bola 'pusaka' gua, dijilati dan diemutnya benda itu. Setiap jengkal gak ada yang keliwatan dari jilatannya, hingga kemaluan gua basah kuyup oleh ludahnya, tapi dia belum juga memasukkan kontol gua ke mulutnya.
"Sin, cepet dong, kok cuma dijilat aja, ngga tahan nih..!" kata gua tidak sabar.
"Eeiitt, sabar ben, ini kan baru pemanasan, tunggu dong, kalau makan es krim waktu panas-panas kan harus pelan-pelan baru kerasa enaknya."
Sialan, pinter juga nih anak ngebalas tadi, tapi bener juga perkataannya, kalau terlalu buru-buru memang kurang terasa nikmatnya.


Kini diarahkannya kontol gua ke mulutnya, mula-mula diciumnya kepala kemaluan, kemudian perlahan-lahan mulut mungilnya mulai membuka, sedikit demi sedikit batang itu ditelan sampai menyentuh di tenggorokkannya, sebelum mulai dia melirik ke gua dulu dengan tatapan nakalnya. Harus kuakui, sungguh hebat si Sinta ini dalam bercinta, kontol gua dikulum-kulum dalam mulutnya, divariasikan dengan permainan lidahnya. Terkadang dia juga menjilati lubang kencing gua, sehingga gua tidak tahan untuk tidak mendesah.
"Uuuhh.., aakkhh.. edan.. belajar darimana.. lu.. aahh.. Sin..? Enak banget ahh..!"
Tanpa menghiraukan pertanyaan gua, dia terus mengkaraoke, kepalanya maju mundur dan sesekali dia melirik wajah gua untuk melihat reaksi gua.

Dalam waktu kurang dari 15 menit, akhirnya, "Creet.. creet.. creet..!" beberapa kali 'kontol gua muntah-muntah di mulut Sinta disertai desahan panjang gua tentunya.
Hebatnya, dia tidak melepaskan kontol gua dari mulutnya, dia tampak berkonsentrasi menghisap dan menelan habis semua cairan itu. Kontol gua serasa disedot vacum cleaner saja waktu itu, tidak sedikitpun sperma gua menetes keluar dari mulutnya. Baru setelah tidak ada yang muncrat lagi, dia perlahan-lahan melepaskannya.
Dia tersenyum dan berkata, "Wah, payah lu, baru sebentar udah ngecret, si Andry aja masih tahan lebih lama dari lu loh..!"
"Habis udah konak banget sih Sin, lagian lu kok karaokenya enak banget, beda sama Vivi dan Ci Diana, swear loh..!"
"Iyalah ben.., Vivi dan Ci Diana kan cewek alim, ngga bandel kaya gua.."

Sinta kembali berbaring, celana dalamnya gua lepas dengan hati-hati, terutama saat melewati kaki kirinya, karena takut menyakitinya.
"Sin, jangan terlalu ribut yah, kalo si Thomas dan Ami denger bisa gawat..!" gua peringatkan dia karena posisi kamar ini tidak begitu strategis, sementara Sinta kalau ML ribut banget.
Pantas kalau Andry pulang ke Indonesia, Sinta sering tidak pulang ke kost, rupanya si Andry juga mau cari aman.
gua mengatur posisi, Sinta berbaring miring dan kaki kanannya gua angkat. Meskipun unvirgin, tapi memeknya masih rapat dan kencang (pasti rajin dirawat nih), kontol gua lumayan susah juga menembus memeknya, untung ada love juice dan ludah yang melumuri kontol gua sebagai pelumas. Perlahan-lahan kontol gua mulai menyeruak bibir memeknya dan tertanam pada liang itu diiringi desah kenikmatan Sinta. Saat gua rasa kontol gua sudah masuk penuh, gua berhenti sejenak agar Sinta dapat terbiasa dan menikmati dulu.
Sambil gua belai rambutnya, gua sentakkan pelan pinggul gua, makin lama gerakkan gua makin cepat, bahkan sesekali gua melakukan sodokan keras terhadapnya. Sinta menjerit-jerit sambil menggigiti jarinya berusaha agar jeritannya tidak terlalu keras. Hampir setengah jam kami bertahan dengan posisi itu, gwa rasakan dinding kemaluannya mulai berdenyut-denyut menyebabkan kontol gua makin serasa di remas. Tubuhnya meronta-ronta dengan liar, jeritan yang keluar dari mulutnya pun makin histeris. Mendengar rintihan tidak karuan itu, gua makin ganas saja, teteknya gua remas-remas dengan brutal, sehingga dia makin kesetanan.

"Bennnn.., ahh... akkhh.. boleh.. ohh.. di dalam.. akhh..!" katanya lirih.
Kami akhirnya mencapai puncak kenikmatan bersama, sperma gua tertumpah di rahimnya, sebagian meleleh keluar karena cukup banyak. Gua lumat bibirnya agar jeritannya terhambat. Sambil berpelukan dan berciuman, kami menikmati sisa-sisa orgasme. Gua cabut kontol gua dari memeknya, tubuh kami sudah licin dan basah oleh keringat yang membanjir.

Setelah tenaga rada pulih, gua gendong dan mendudukkannya di meja belajar. Sebenarnya gua mau melakukan doggy style, karena Sinta paling enak digarap dengan posisi ini. Namun dengan kondisi kaki seperti ini tentu tidak nyaman baginya, akhirnya gua garap dia dengan posisi duduk di meja. Tubuhnya menggelinjang liar di atas meja sampai setumpuk buku di dekatnya berjatuhan ke lantai akibat tersenggol olehnya. Mulutnya juga aktif mengimbangi dengan ciuman dan jilatan baik pada mulut, leher, dan kuping gua.

Kali ini gua akhirnya berhasil meng-KO-nya setelah sodokan-sodokan khas gua membuatnya orgasme lebih awal dan meminta gua berhenti. Namun gua terus menggenjotnya beberapa menit sampai gua mencapai klimaks.
"Ha.. ha.. ha.., akhirnya ngaku kalah juga lu Sin..!" dengan bangga.
"Licik, gua kan masih sakit, tunggu aja kalo gua sembuh nanti Ben..!" balasnya.
Walaupun gue menang darinya, namun terus terang gua sendiri merasakan kelelahan yang amat sangat. Butuh waktu dan tenaga extra untuk menaklukkan gadis berpengalaman seperti dia.

Gua menggendongnya kembali ke ranjang, kami berbaring menyamping berhadapan.
Lalu dia tersenyum, sambil mencolek hidung gua yang emang bikin gua keliatan tambah ganteng dia berkata, "Nakal juga yah lu, tega-teganya ngentotin ceweknya sobat loe sendiri."
"Ah, lu juga Sin, masa cowoknya saudara lu (Sinta dan Vivi masih saudara jauh) juga lu ajak gituan..!" gua skak balik dia.
"He.. he.. he.. ngga apa-apalah sekali-sekali selingkuh, yang penting kan hati gua tetap buat Andry dan hati lu tetap buat Vivi, ya ngga ben, it just sex, not love..," jawabnya.

Gua ngambil dan mengenakan kembali pakaian gua, lalu gua bantu dia memakaikan pakaiannya. Waktu sudah menunjukkan lebih dari jam 12 malam.
"Sin, gua mau balik dulu, cepet sembuh yah, bye..," sambil mengecup keningnya.
Sampai di kamar, gua langsung tertidur kelelahan. SUHU DOMINO


3 comments:

  1. As stated by Stanford Medical, It is in fact the ONLY reason women in this country get to live 10 years longer and weigh an average of 19 kilos lighter than we do.

    (And by the way, it really has NOTHING to do with genetics or some hard exercise and absolutely EVERYTHING to do with "HOW" they are eating.)

    BTW, I said "HOW", not "WHAT"...

    TAP on this link to reveal if this quick questionnaire can help you find out your true weight loss potential

    ReplyDelete
  2. If you're trying to lose pounds then you certainly have to jump on this totally brand new tailor-made keto meal plan diet.

    To produce this keto diet service, licensed nutritionists, personal trainers, and professional cooks have united to develop keto meal plans that are efficient, convenient, cost-efficient, and fun.

    From their launch in 2019, 100's of people have already completely transformed their body and health with the benefits a certified keto meal plan diet can give.

    Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover eight scientifically-certified ones provided by the keto meal plan diet.

    ReplyDelete
  3. ZSYL
    DIAMOND SLOT
    TRANG TRìNH BàY TR?C TUY?N
    TRò CH?I TR?C TUY?N
    VIETNAM SLOT
    SLOT ONLINE
    ASIA SLOT
    BACCARAT
    CERITA PANAS

    DIAMOND SLOT adalah games SLOT terpopuler di ASIA
    DIAMOND SLOT menyediakan berbagai macam jenis SLOT dan TEMBAK IKAN
    Cocok sekali dimainkan di waktu luang dan untuk membuang suntuk.
    http://zsyl.org


    #slot #aplikasi #game #gameonline #tembakikan #slotgame #bacarat #diamond #diamondslot #vietnamslot #asiaslot #zsyl

    ReplyDelete